Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita 23 Bom Pipa dan Tupperware di Makassar

Kompas.com - 09/01/2013, 18:33 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan penggeledahan pada rumah maupun kebun milik terduga teroris di Enrekang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/1/2013). Pada penggeledahan tersebut, polisi menemukan 23 bom pipa dan tupperware.

“Jumlah bom yang dapat ditemukan sebanyak 20 buah bom pipa dan 3 buah bom tupperware yang dirakit menjadi satu seberat 16 kilogram,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu sore.

Pertama penggeledahan dilakukan di rumah Fadli, Desa Kalosi, Kecamatan Alla, Enrekang, pukul 10.00. Pada penggeledahan tersebut polisi menyita rangkaian alat elektronik, sisa-sisa bahan peledak urea nitrat, alat membuat bom, dan satu pipa untuk cashing bom.

Penggeledahan juga dilakukan di tempat penggilingan kopi pukul 11.00. Di tempat itu, terduga teroris Fahri menyimpan 4 buah bom pipa aktif. Kemudian penggeledahan dilakukan pukul 12.00 di rumah Syarifudin, Desa Kalosi, Kecamatan Alla, Enrekang. Di sana, polisi menyita sejumlah paku, peta wilayah kecamatan Alla, dan buku-buku jihad.

“Dari pengembangan tersebut diamankan juga saudara Fahri. Yang bersangkutan dititipi bom oleh saudara Syarifudin dan disimpan di kebunnya Desa Bolang, kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Telah disita 16 bom pipa serta 16 detonator,” terang Boy.

Terakhir, Densus 88 melakukan penggeledahan di kebun Milik Syarifudin Desa Bolang, kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang pukul 14.00. Pada saat itu polisi menemukan 2 buah bom tupperware seberat masing-masing 7 kilogram, 1 buah bom tupperware seberat 2 kilogram, satu karung AMFO 25 kilogram, satu kantong AMFO yang sudah dicampur dengan solar, dan 50 kilogram pupuk urea.

Penggeledahan tersebut merupakan pengembangan atas pemeriksaan terhadap terduga teroris Syarifudin dan Fadli yang ditangkap di Makassar, Jumat (4/1/2013) pukul 18.00.

Pada hari itu, Densus juga meringkus Syamsudin HG alias Asmar alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan alias Kholid di halaman Masjid Nurul Afiat yang berada di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan. Keduanya terpaksa ditembak hingga tewas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Saat penangkapan tersebut, polisi menyita dua senjata api jenis FN dan granat manggis. Kemudian, pukul 14.00 Densus meringkus Thamrin dan Arbain di Pasar Daya Makassar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com