Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manado Badai, Warga Waspada Banjir dan Longsor

Kompas.com - 07/01/2013, 16:28 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Angin kencang dan hujan deras melanda Kota Manado dan sebagian daerah di Minahasa, Senin (7/1/2013) sore. Hujan yang tidak pernah berhenti sejak Minggu (6/1/2012), kini menjadi semakin ekstrem.

Aliran listrik dari PLN pun dipadamkan sejak sekitar pukul 16.00 wita. "Tidak berani keluar rumah, takut tertimpah dahan pohon," ujar Alin Taghupia, warga Tateli.

Kondisi cuaca ekstrem ini sebelumnya telah diperkirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sam Ratulangi. Berdasarkan hasil pantauan radar cuaca dan citra satelit hari ini, ada peningkatan aktivitas pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Sulut yang berdampak pada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang. Kondisi itu terjadi di wilayah Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Tomohon, Bitung, Minahasa Selatan dan Kepulauan Sangihe dan Talaud.

Kondisi seperti ini terjadi karena adanya tekanan rendah di banyak wilayah, satu di antaranya adanya badai tropis di Sonamo di Laut Cina Selatan, serta adanya belokan massa udara di udara Maluku. Hujan dan angin yang terus turun dikhawatirkan menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor. Bebetapa daerah di Manado rawan longsor dan banjir.

"Sudah harus siap-siap, biasanya kalau hujan terus menerus seperti ini, kompleks kami akan digenangi air," ujar Abner Haerani, warga Tuminting.

Selain itu tinggi gelombang laut di perairan Nusa Utara juga membahayakan pelayaran kapal. Warga yang bermukim di tiga kabupaten di Nusa Utara (Kabupaten Talaud, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud) dihubungkan dengan Kota Manado melalui transportasi laut. "Tidak berani pulang ke Manado, cuaca sangat jelek," kata Angel Makanoneng, mahasiswa UKIT asal Sitaro.

Sementara itu tercatat, kecepatan angin mencapai 40 kilometer per jam, dengan jarak pandang yang sangat buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com