Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Sambut Baik Jika PDI-P Gabung Koalisi

Kompas.com - 28/12/2012, 17:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai dekatnya hubungan PDI-Perjuangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memunculkan spekulasi PDI-P akan bergabung ke koalisi parpol pendukung pemerintah. Jika hal ini terjadi, Partai Amanat Nasional (PAN), salah satu partai koalisi, menyambut baik kedatangan PDI-P.

"Kita sangat terbuka. PAN juga sudah biasa berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada. Kalau kawan PDI-P gabung ke koalisi, kita senang," ujar Ketua DPP bidang Komunikasi Politik PAN, Bima Arya Sugiarta, Jumat (28/12/2012), di sela-sela diskusi di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Meski demikian, Bima mengakui bahwa komando tertinggi koalisi tetap ada di Presiden SBY. Saat ini, PAN tetap akan menunggu keputusan SBY. "Namun, kami berharap agar Pak SBY juga menghitung dampak politiknya karena tahun 2013 sudah masuk tahun politik," ujar Bima.

PAN, lanjutnya, juga berharap, jika PDI-P benar-benar masuk ke dalam kabinet, maka kader yang dimasukkan ke dalam kabinet adalah yang terbaik. Hal ini penting agar masuknya PDI-P tidak membuat kinerja kabinet terganggu.

"Yang penting itu kinerja. Jangan sampai mengkomodasikan kepentingan, tapi kinerjanya buruk. Jadinya tidak baik dan percuma. Kalau terjadi apa-apa yang dirugikan tentu koalisi, makanya harus kompeten," imbuhnya.

Kedekatan PDI-Perjuangan dengan SBY mulai tampak dengan kedatangan politisi senior PDI-P Taufiq Kiemas dan Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani ke Istana Presiden beberapa waktu lalu. Selain itu, Presiden kelima RI Megawati Megawati Soekarnoputri datang ke Istana untuk menerima pemberian gelar pahlawan Nasional kepada Soekarno-Hatta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com