Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2012, 13:04 WIB
|
EditorInggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya menuruti kemauan kelompok tertentu yang menindas kelompok lain. Hal itu dikatakannya menanggapi penyerangan terhadap jemaat HKPB Filadelfia oleh kelompok intoleran.

"Pejabat pemerintah bertugas melindungi seluruh masyarakat. Hak untuk beribadah di salah satu pihak juga telah dijamin hukum," kata Suharyo, di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (25/12/2012).

Suharyo menjelaskan, aparat pemerintah seharusnya menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Bentuknya adalah tidak mendiskriminasi kelompok tertentu. Diskriminasi, kata Suharyo, bertentangan dengan konstitusi dasar Republik Indonesia. "Jauh lebih mulia jika pejabat pemerintah seharusnya menjamin pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila, memberikan hak kebebasan beribadah," ujarnya.

Ia menambahkan, setiap warga negara yang cinta damai pasti menyayangkan tindakan intoleran.

Seperti diberitakan, Jemaat HKBP Filadelfia kembali diadang dan dilempari telur oleh sekelompok massa sehingga mereka batal melaksanakan ibadat Natal di Jejalen, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (25/12/2012) pukul 09.00. Akhirnya, sekitar 100 jemaat terpaksa pergi dan beribadat di halaman kantor Kepolisian Sektor Tambun.

Mereka juga akan beribadat di depan Istana Negara di Jakarta Pusat bersama jemaat GKI Taman Yasmin yang ditentang beribadat di atas tanah yang menjadi hak mereka. Penyerangan terhadap jemaat HKBP itu merupakan yang ketiga secara beruntun dalam tiga hari. Sebelumnya, jemaat juga diadang dan dilempari telur busuk pada Senin sore saat akan melaksanakan ibadat malam Natal. Hari Minggu pagi, jemaat yang akan melaksanakan ibadat juga mendapat perlakuan serupa dari kelompok massa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com