BCA Ogah Bermain di Regional

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih enggan untuk membuka kantor cabang di luar negeri. Pihaknya masih ingin fokus ke pasar domestik.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaadmadja menjelaskan pangsa pasar konsumen di Indonesia masih belum digarap secara tuntas oleh perseroan. Padahal, konsumen di dalam negeri ini jumlahnya lebih besar.

"Kita akan fokus ke Indonesia, kita tidak akan bermain ke regional," kata Jahja saat peluncuran BCA Card bekerjasama dengan Nets Singapura di Decanter Wine House di Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Menurut Jahja, saat ini perseroan memang fokus pada pasar dalam negeri. Hingga akhir tahun ini saja, perseroan menargetkan kenaikan kredit sebesar 23,76 persen dari Rp 202 triliun menjadi Rp 250 triliun.

Kredit korporasi akan menjadi kontribusi utama ke total kredit perseroan. Sebab, saat perekonomian Indonesia tumbuh maka perusahaan juga berekspansi yang tentu saja memerlukan modal kerja untuk ekspansi usaha.

"Di sisi lain, kredit pemilikan rumah (KPR) kita juga tumbuh tinggi. Tahun ini, KPR kita naik 60 persen karena kita berikan bunga 8,5 persen flat dalam 5 tahun," tambahnya.

Pertumbuhan kredit ini dinilai sudah sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI) yang diminta tumbuh 22-25 persen per tahun. Tahun depan, BCA juga menargetkan pertumbuhan kredit yang sama yaitu 22-25 persen.

Dengan pertumbuhan kredit sebesar itu, maka prospek bisnis bank di Indonesia masih sangat besar. Apalagi penetrasi bank di Indonesia juga masih hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, Sumatra, sebagian Sulawesi dan Kalimantan.

-"Kondisi ini masih memungkinkan kami terus ekspansi di Indonesia," tambahnya.