Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Mallarangeng: Para Koruptor Bertobatlah

Kompas.com - 11/12/2012, 02:20 WIB

Kamis, 6 Desember 2012, ada beberapa peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan Istana. Pagi itu, di KRI Makassar-590 yang berada di perairan Teluk Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan proyek-proyek Pertamina. Di kapal itu hadir Ny Ani Yudhoyono, Direktur Pertamina Karen Agustiawan, dan beberapa orang menteri kabinet.

Malam harinya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengumumkan secara resmi, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan adiknya, Andi Zulkarnain (Choel) Mallarangeng, serta pejabat PT Adhi Karya Mohammad Arief Taufiqurahman dilarang bepergian ke luar negeri. Mereka dicegah terkait kasus dugaan korupsi proyek kompleks olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Kabar pencegahan itu didengar Presiden SBY dari televisi sekitar pukul 19.00 waktu Jakarta. Sepuluh menit kemudian, SBY menerima pesan pendek (SMS) dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi tentang berita pencegahan tersebut.

Jumat pagi, sejumlah koran di Jakarta menulis bahwa Andi Mallarangeng telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang. Sementara itu, Choel dan Taufiqurrahman sampai saat ini masih menjadi saksi kasus ini.

Setelah bertemu Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, Sudi Silalahi, dan Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam pada pukul 08.00, Andi Mallarangeng mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menpora dan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

Ketika mengumumkan pengunduran dirinya, Andi Mallarangeng antara lain mengatakan, sejak mahasiswa dirinya berjuang untuk terciptanya pemerintahan yang bersih. Banyak ucapan simpati pada Andi Mallarangeng yang spontan muncul.

Dalam bukunya yang diterbitkan tahun 2007, berjudul Dari Kilometer 0,0, Andi Mallarangeng antara lain mengatakan, ”Para koruptor dan penjahat lainnya, bertobatlah! Segera kembalikan harta milik negara, dan penuhi kewajiban umum Anda. Tak perlu lagi berpikir untuk kabur ke luar negeri…. Tapi jika pemimpin dan rakyat bersatu, koruptor dan penjahat akan tersapu oleh badai. Badai kehendak rakyat untuk pemerintah yang bersih dan baik”.

Ketika Andi Mallarangeng mengumumkan pengunduran dirinya, seseorang yang berdiri di belakangnya melelehkan air mata. Namun, proverbia (pepatah) Latin mengatakan, ”Lacrima nihil citius arescit (tak ada yang lebih cepat mengering daripada air mata). He-he-he…. Selamat pagi. (J Osdar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com