JAKARTA, KOMPAS.com - Direksi BUMN yang diperiksa Badan Kehormatan DPR Selasa ini menyatakan siap dikonfrontasi dengan anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan. Konfrontasi akan dilakukan BK sebagai tindak lanjut dari aduan Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu.
"Tadi direksi sudah sampaikan bersedia untuk melakukan konfrontasi," ujar Ketua BK M Prakosa, Selasa (20/11/2012), di kompleks Parlemen, Senayan.
Prakosa mengatakan, konfrontasi anggota dewan dengan direksi BUMN yang diduga diperas dilakukan terkait dengan adanya pertemuan-pertemuan di luar agenda resmi komisi di DPR. Selain itu, konfrontasi juga dilakukan terkait pesan singkat yang berisi ajakan pertemuan dan upaya pemerasan yang dilakukan anggota dewan terhadap direksi BUMN.
"Tidak hanya dirutnya, tapi di pertemuan itu juga ada direksi lain. Jadi mereka bersedia dikonfrontasi soal pertemuan-pertemuan itu," ucap Prakosa.
Namun, politisi PDI-Perjuangan ini mengatakan, BK masih mencari waktu untuk melakukan konfrontasi ini. BK DPR akan terlebih dulu meminta konfirmasi dari anggota dewan yang diadukan dan diduga melakukan upaya pemerasan.
Saat memenuhi panggilan BK DPR pada Senin (5/11/2012) lalu, Dahlan Iskan menyerahkan dua nama anggota dewan yang diduga memeras BUMN. Kedua nama itu yakni Idris Laena dari Fraksi Partai Golkar dan Sumaryoto dari Fraksi PDI-Perjuangan.
Idris diduga meminta jatah ke PT PAL dan PT Garam. Sementara Sumaryoto diduga meminta jatah ke PT Merpati Nusantara Airlines. Praktik pemerasan diduga dilakukan terkait penyertaan modal negara (PMN).
Selain dua nama itu, Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro juga menyerahkan nama Idris Sugeng yang disebut meminta jatah 2.000 ton gula. Selang dua hari kemudian, Dahlan kembali menyerahkan lima nama yang diduga melakukan pemerasan dalam kasus Merpati melalui sebuah surat.
Di dalam surat itu, terdapayt nama Achsanul Qosasi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat dan M Ichlas El Qudsi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Laporan Dahlan dan anak buahnya ini menimbulkan protes para politisi yang dilaporkan. Idris Laena, Sumaryoto, Idris Sugeng, Achsanul Qosasi, dan M Ichlas El Qudsi membantah semua tudingan memeras. PAN bahkan berencana melayangkan somasi kepada Dahlan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.