Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Desak Pemerintah Gunakan Lobi Internasional

Kompas.com - 18/11/2012, 19:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menghentikan serangan Israel terhadap Palestina.

Indonesia harus berperan dalam lobi-lobi internasional untuk menekan Israel menghentikan penyerangannya. Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far, Minggu (18/11/2012), dalam pernyataan pers yang diterima Kompas.com.

"Pemerintah Indonesia harus berperan aktif mengakhiri gencatan senjata di Jalur Gaza lewat jalur diplomasi khusus ataupun melalui lobi dan pernyataan sikap dalam forum-forum resmi kenegaraan," ujar Marwan.

Tuntutan agar Pemerintah Indonesia berperan aktif ini berdasarkan dalam Pembukaan UUD 1945. Di sana disebutkan amanat bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. "Untuk itu, Israel tidak memiliki hak untuk menyerang dan menjajah Palestina karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan serta melanggar hukum Internasional," kata Marwan.

Lebih lanjut, Marwan juga berharap Dewan Keamanan PBB bersikap jelas dan tegas serta bertanggung jawab dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia, utamanya di Jalur Gaza. Bahkan bila perlu, Dewan Keamanan PBB memberikan hukuman atas serangan Israel ke Jalur Gaza.

"Saya juga meminta negara-negara Barat tidak terus memprovokasi atau mendukung Israel yang akan melanjutkan penyerangannya ke Jalur Gaza," lanjut Marwan.

Selain itu, negara-negara di kawasan Timur Tengah juga saling bergandengan tangan untuk memberikan tekanan terhadap Israel agar mau mengakhiri serangan militer demi terselamatkannya nilai-nilai universal dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) di tanah Palestina.

"Israel tidak boleh membabi buta menyerang warga sipil, terutama anak-anak dan kaum wanita dari segala bentuk serangan militer, sesuai hukum internasional yang berlaku," ujar Marwan.

Sejak Rabu lalu, Israel telah melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza. Sejak hari itu, Israel sudah melancarkan sedikitnya 200 serangan udara. Sejak tahun 2007, Jalur Gaza dikuasai oleh Hamas. Pemerintah Israel sudah menarik keluar semua warganya sejak tahun 2005 lalu, tetapi menerapkan blokade ketat terhadap wilayah Palestina yang kecil dan padat penduduk itu.

Sementara itu, wilayah Palestina lainnya, Tepi Barat, tidak diusik Israel. Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengendalikan wilayah ini mengakui keberadaan Israel, tetapi pembicaraan damai di antara kedua pihak macet sejak tahun 2010.

Saat ini, Israel tengah bersiap untuk menggelar serangan darat pertamanya ke wilayah Jalur Gaza sejak perang 22 hari pada 2009 lalu. Militer Israel sudah menutup semua jalan utama di sekitar Gaza dan menetapkan semua kawasan itu sebagai kawasan militer tertutup.

Langkah ini menyusul keputusan Pemerintah Israel yang menyiagakan ribuan pasukan cadangannya beberapa jam setelah Hamas mengatakan telah menembakkan roket ke Jerusalem dan satu roket lain yang jatuh ke pesisir Tel Aviv.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

    Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

    SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

    Nasional
    PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

    PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

    Nasional
    Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

    Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

    Nasional
    Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

    Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

    Nasional
    162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

    162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

    Nasional
    34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

    34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

    Nasional
    KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

    KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

    Nasional
    TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

    TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

    Nasional
    Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

    Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

    Nasional
    PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

    PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

    Nasional
    Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

    Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

    Nasional
    Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

    Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

    Nasional
    Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

    Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

    Nasional
    Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

    Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com