Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Adora Ternyata Punya Dua Kantor di Tebet

Kompas.com - 14/11/2012, 01:08 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adora Integrasi Solusi yang digeledah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (13/11/2012), ternyata memiliki dua kantor di wilayah Tebet. Lokasi kedua kantor perusahan teknologi informasi ini pun berdekatan. Penggeledahan PT Adora terkait kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.

"Ada dua kantornya. Yang satu lagi di sebelah sana. Pegawai-pegawainya pada ngumpul di sana," kata Roni, warga sekitar lokasi penggeledahan, Jalan Tebet Raya 45D, Jakarta, kepada Kompas.com, Selasa (13/11/2012) malam.

Ia menjelaskan, kebanyakan data dan perlengkapan kantor telah dipindahkan ke kantor yang berlokasi di Jalan Tebet Timur Dalam IIE yang berjarak puluhan meter dari kantor utama. Sejak petugas KPK mendatangi kantor tersebut, sebagian karyawan memilih pindah ke kantor tersebut.

"KPK enggak ke sana, mungkin juga enggak tahu kalau ada kantornya di sana," ujar Roni.

Hal itu diakui Sigit Haryono yang memimpin tim KPK melakukan penggeledahan di kantor PT Adora. Saat dikonfirmasi Kompas.com, ia mengaku hanya melakukan penggeledahan di kantor utama. "Enggak, (geledah) di sini aja," kata Sigit singkat.

Sementara itu, Rosyid, petugas parkir kantor menambahkan, PT Adora telah berkantor di ruko tiga lantai tersebut sejak tiga tahun lalu. Aktivitas pegawai kantor tersebut berlangsung hingga dini hari.

"Sudah tiga kali perpanjangan kontrak, berarti udah sekitar tiga tahunan di sini. Pegawai-pegawainya kadang kerja sampai jam 1-2 malam," tutur Rosyid.

Penggeledahan Kantor PT Adora dilakukan KPK terkait kasus simulator SIM. Hingga pukul 23.30 WIB, penggeledahan masih berlangsung. Penggeledahan sudah berlangsung sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas KPK datang dengan tiga unit mobil. Mereka ditemani empat staf perusahaan yang berdiri sejak tahun 2005.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

    PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

    Nasional
    Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

    Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

    Nasional
    PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

    PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

    Nasional
    KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

    KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

    Nasional
    KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

    KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

    Nasional
    Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

    Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

    Nasional
    KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

    KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

    Nasional
    PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

    PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

    Nasional
    DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

    DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

    Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

    Nasional
    Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

    Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

    Nasional
    Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

    Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

    Nasional
    Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

    Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

    Nasional
    Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

    Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

    Nasional
    1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

    1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com