Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung, Bos Adora Dibawa ke RS Premier

Kompas.com - 14/11/2012, 00:37 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik PT Adora Integrasi Solusi yang mengalami serangan jantung saat penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (13/11/2012), dibawa ke RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, petugas KPK yang mengantarkannya ke rumah sakit belum menyebutkan siapa nama pemilik perusahaan yang mengalami serangan jantung itu. Saat dicek di situs perusahaan, namanya juga tak tercantum. (Baca: Kantor Digeledah, Bos PT Adora Kena Serangan Jantung)

"Tadi dia diantar ke Rumah Sakit Premier yang di Jatinegara," kata pengemudi mobil KPK, saat dikonfirmasi Kompas.com, di Kantor PT Adora, Jalan Tebet Raya 45D, Jakarta.

Bersama empat staf PT Adora dan sejumlah petugas KPK, mereka mengantar sang bos ke rumah sakit pada sekitar pukul 21.40 WIB. Mereka baru kembali ke kantor pukul 23.00 WIB untuk melanjutkan penggeledahan.

Sebelumnya, Ketua tim KPK Sigit Haryono menyampaikan, bos perusahaan di bidang teknologi informasi itu mendadak mengalami serangan jantung. Oleh karena itu, ia meminta wartawan yang berkumpul di depan kantor menyingkir. Kehadiran wartawan dikhawatirkan memberikan tekanan psikologis yang semakin mengganggu kesehatannya.

"Kita takutnya dia kondisinya semakin drop kalau disorot kamera. Karena itu, kami mohon dengan sangat rekan-rekan wartawan bisa menjauh sebentar," pinta Sigit.

Petugas KPK tiba di Kantor Adora sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Mereka datang dengan menumpang empat mobil, dua unit Kijang Innova B 1886 UFR dan B 1891 UFR, 1 unit Toyota Avanza B 1909 UFR, dan 1 unit Izuzu Panther B 1227 SOB. Penggeledahan dilakukan untuk menelusuri keterkaitan perusahaan ini dengan kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

    PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

    Nasional
    KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

    KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

    Nasional
    KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

    KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

    Nasional
    Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Beyo'

    Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Beyo"

    Nasional
    KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

    KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

    Nasional
    PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

    PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

    Nasional
    DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

    DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

    Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

    Nasional
    Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

    Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

    Nasional
    Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

    Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

    Nasional
    Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

    Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

    Nasional
    Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

    Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

    Nasional
    1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

    1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

    Nasional
    Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

    Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

    Nasional
    PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

    PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com