Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh! Mau Buat Kartu Sehat Malah Dilempar-lempar

Kompas.com - 13/11/2012, 18:58 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahyuni (29) pusing bukan kepalang. Ayahnya yang menderita kanker getah bening stadium tiga harus dirawat di rumah sakit yang tentu biayanya mahal. Berniat mendapatkan keringanan, dia ingin mendaftar mendapatkan kartu Jakarta sehat (KJS).

Sudah empat hari ayah Mahyuni dirawat di RS Puri Indah. Biaya yang harus dibayar Rp 27 juta. Itu pun dia harus menaruh BPKB motor sebagai jaminan karena belum mampu membayarnya.

Untuk mendapatkan pengurangan biaya rumah sakit, ia  pun mendatangi Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan mengajukan pembuatan kartu keluarga miskin (Gakin). Di sana, dia baru tahu bahwa Gakin telah digantikan KJS.

Mahyuni pun meminta pengarahan dari Sudin Kesehatan Jakbar cara membuat kartu tersebut. Dia diarahkan mendatangi puskesmas yang dekat dengan tempat tinggalnya.

Mahyuni kemudian ke puskesmas terdekat dengan rumahnya di Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Namun, oleh petugas puskesmas disebutkan bahwa KJS belum tersedia.

"Saya mau bikin KJS itu, tapi malah dilempar-lempar. Dari suruh ke sana ke sini, tapi katanya belum ada KJS-nya," keluh Mahyuni di Rumah Sakit Dharmais, Selasa (13/11/2012).

Pihak puskesmas kemudian hanya mendata namanya sebagai salah satu warga yang akan menerima KJS. Namun, melihat kebingungan Mahyuni yang harus segera membawa ayahnya ke RS untuk dirawat, petugas itu menyarankan untuk membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) untuk dirujuk ke RS Dharmais.

Namun, Mahyuni masih kurang puas. Sebab, dengan menggunakan SKTM, dia tetap harus membayar biaya rumah sakit sebesar 25 persen dari biaya sebenarnya.

Karena penyakit kanker membutuhkan perawatan lanjutan, ia masih merasa keberatan dengan jumlah biaya 25 persen yang harus dibayar.

"Kayak kemarin ayah saya operasi kanker sampai Rp 75 juta, kan mahal. Habis operasi kan juga harus kemoterapi, sedangkan sekali kemo bisa habis Rp 20 juta. Karena enggak ada uang, jadi enggak dikemo," ungkapnya sedih.

Ia berharap berlakunya KJS untuk warga Jakarta dapat meringankan beban pasien dan keluarga pasien yang kurang mampu. Ia juga berharap sosialisasi untuk mendapatkan KJS dapat diperjelas oleh pemerintah.

Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com