Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Akan Intervensi BK Terkait Laporan Dahlan

Kompas.com - 06/11/2012, 19:42 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak akan mengintervensi Badan Kehormatan (BK) terkait laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang disebut-sebut menuding Sumaryoto, politis PDI-P, dalam dugaan pemerasan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).

PDI-P masih menanti keterangan lebih jauh dari BK untuk menentukan sikap memproses status Sumaryoto.

"Kami tidak akan mengintervensi apa yang akan dilakukan BK. Sebab, tentu saja BK sudah mempunyai tugas dan wewenangnya di DPR untuk mengklarifikasi orang yang disebut pak Dahlan Iskan," kata Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani di DPP PDI-P, Jakarta, Selasa (6/11/2012).

Puan menambahkan, laporan Dahlan pada BK di luar ekspektasi PDI-P. Sebab, dari 10 nama yang beredar, Dahlan hanya menyebutkan dua nama. PDI-P berharap dua nama yang dilaporkan Dahlan harus dibuktikan. Pembuktian itu, lanjutnya, harus jelas untuk mengantisipasi kegaduhan politik.

"Jika itu tidak dibuktikan dan tidak terbukti maka akan membuat kegaduhan politik yang lebih besar," pungkasnya.

Lebih jauh ia menyebutkan, Ketua BK Prakosa secara resmi belum memberikan jadwal untuk bertemu dengan ketua fraksi. Sehingga, berdasarkan berita yang beredar bahwa S adalah Sumaryoto, PDI-P tidak mau berspekulasi.

Puan mengatakan, dirinya mewakili partai baru akan bertemu Prakosa setelah sidang paripurna rampung. PDI-P sendiri menurut Puan masih menerapkan asas praduga tidak bersalah atas Sumaryoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

    Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

    Nasional
    KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

    KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

    Nasional
    Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

    Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

    Nasional
    Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

    Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

    Nasional
    Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

    Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

    Nasional
    Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

    Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

    Nasional
    Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

    Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

    Nasional
    Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

    Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

    Nasional
    KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

    KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

    Nasional
    Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

    Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

    Nasional
    Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

    Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

    Nasional
    Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

    Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

    Nasional
    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

    Nasional
    Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

    Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com