Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA : Hakim Puji Bantah Sebut Hakim Lain Konsumsi Narkoba

Kompas.com - 05/11/2012, 16:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang Hakim Pengawas Mahkamah Agung (MA) mendatangi Puji Wijayanto, Hakim PN Bekasi yang diciduk saat pesta sabu di diskotek Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Kedatangan tiga orang utusan MA tersebut ingin mengklarifikasi pernyataan Puji pada petinggi Komisi Yudisial (KY) bahwa ada hakim lain yang akrab dengan dunia narkotika.

Setyawan Hartono, Hakim Tinggi Pengawas dan Inspektur Tinggi I MA, mengatakan, selama dua jam melakukan komunikasi, Puji menampik dirinya pernah mengatakan kepada pihak lain, termasuk KY, bahwa ada hakim lain yang mengonsumsi narkotika. Jawaban itu di luar dugaan MA yang semula ingin menyelidiki kemungkinan tersebut.

"Tadinya kami harap memperoleh info tersebut, tapi ternyata negatif yang kami dapat, yang bersangkutan tidak pernah menyebutkan nama ketika di kunjungi oleh KY," ujar Setyawan usai bertemu dengan hakim Puji di Gedung BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (5/11/2012).

Utusan MA yang dikirim untuk bertemu Puji guna melakukan klarifikasi kemungkinan ada hakim lain yang mengonsumsi barang haram tersebut dilakukan tiga orang. Yaitu, Zulkarnaen Rahmat dan Kolonel Jodi Suranto, termasuk Setyawan.

Setyawan mengatakan, berdasarkan pantauannya selama berkomunikasi dengan Puji, dia yakin, ucapan Puji bebas dari tekanan. "Tidak sama sekali, tekanan dari mana? Malah kalau ditawarkan suatu reward untuk katakan itu, dia tidak katakan karena memang tidak tahu," kata Setyawan.

Bola liar kasus dugaan ada hakim lain yang ikut mengonsumsi narkoba, berawal dari mulut Wakil Ketua Komisi Yudisial, Imam Anshari Saleh pada Jumat (2/11/2012). Dia mengungkapkan, Hakim Puji menyatakan, dirinya pernah pesta narkoba dengan staf di Mahkamah Agung dan rekan sejawatnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, institusi pemberantasan penyalahgunaan narkotika tersebut menangkap hakim Pengadilan Negeri Bekasi, Puji Wijayanto di ruang 331, karaoke di Illigals Hotel and Club di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Selasa (16/10/2012) petang. Bersama Puji, enam orang petugas BNN yang telah melakukan pengintaian selama enam bulan tersebut, turut meringkus seorang pria yang diduga pengacara bernama Sidiq Pramono dan seorang PNS Pemda Jayapura bernama Musli Musa'ad.

Tak hanya itu, petugas juga meringkus empat orang wanita penghibur dengan inisial FA, NA, DMR dan KN. Di saku sang hakim, petugas menemukan 9,5 butir ekstasi seberat 3 gram ; di tangan Sidiq Purnomo, petugas menemukan setengah butir ekstasi seberat 0,2 gram ; sementara, 6 butir ekstasi seberat 2 gram dan 0,4 gram sabu beserta alat hisapnya ditemukan di salah satu wanita penghibur diketahui belakangan milik Puji.

Berdasarkan tes urin ketujuh orang tersebut, empat orang dinyatakan positif menggunakan narkotika. Yaitu Puji Wijayanto, Sidiq Pramono dan dua wanita penghibur lainnya. Sementara Musli Musa'ad dan dua wanita penghibur lain, terbukti negatif menggunakan narkotika.

Berita terkait dapat diikuti di topik :

PESTA NARKOBA, HAKIM PW DITANGKAP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com