Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JAT Klarifikasi Tudingan Terkait Kematian Polisi di Poso

Kompas.com - 19/10/2012, 15:41 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) mendatangi Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2012). Mereka ingin menindaklanjuti pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman yang menyebut JAT terlibat dalam kasus kematian dua anggota polisi Poso. Ketua JAT Jakarta Nanang Ainur Rofiq mengatakan, selain BIN, pihaknya juga mendapatkan data bahwa Polri juga mengaitkan kematian dua polisi dengan organisasinya.

"Pertama, kita silaturahim, kedua, ingin mengklarifikasi pemberitaan yang mengaitkan terbunuhnya dua anggota polisi di Poso dengan JAT. Kita punya data, Polri juga menyebut JAT. Cuma belakangan ketika didesak, kepolisian sepertinya ragu menyebut JAT terlibat di dalamnya," kata Nanang, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2012).

JAT menuntut BIN dan Polri membuktikan pernyataannya. "Kami menuntut agar pejabat mempertanggungjawabkan pernyataannya. Apabila mereka tidak mampu membuktikan pernyataannya, kami meminta pejabat-pejabat seperti ini untuk dicopot dari jabatannya," ujar Nanang.

Diberitakan sebelumnya, dua polisi yang hilang sejak 8 Oktober ditemukan tewas di Poso, Sulawesi Tengah. Mereka diduga dianiaya oleh anggota jaringan kelompok teror. Aksi kekerasan itu juga diperkirakan terkait dengan aksi-aksi sebelumnya yang terjadi di Poso.

"Patut diduga pelaku merupakan anggota jaringan kelompok teror di Poso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, Rabu (17/10/2012) di Jakarta.

Menurut Boy, aparat kepolisian masih memburu tersangka yang diduga menjadi salah satu pemimpin kelompok jaringan di Poso, yaitu Santoso. Lokasi tempat penemuan kedua anggota polisi itu merupakan salah satu tempat pelatihan kelompok jaringan teror di Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

    Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

    Nasional
    KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

    KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

    Nasional
    Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

    Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

    Nasional
    Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

    Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

    Nasional
    Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

    Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

    Nasional
    Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

    Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

    Nasional
    Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

    Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

    Nasional
    Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

    Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

    Nasional
    KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

    KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

    Nasional
    Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

    Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

    Nasional
    Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

    Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

    Nasional
    Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

    Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

    Nasional
    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

    Nasional
    Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

    Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com