Rieke "Oneng" Kaget, Dikirab Tari Jaran Kepang

MALANG, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, terharu dan menitikkan air mata saat akan meninggalkan Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (18/10/2012) pagi. Tanpa diduga, ketika ia menuju Bandar Udara Abdurrahman Saleh, Malang, untuk kembali ke Jakarta, dua kelompok seni menyambutnya dengan tarian jaran kepang dan tarian tradisional lainnya.

Sontak suasana di pelataran bandara menjadi ramai. Saat Rieke turun dari mobil, dia pun terkaget. "Ya Allah, luar biasa. Saya bangga melihat seniman yang ada di Malang ini. Ini sambutan luar biasa bagi saya, saat saya akan meninggalkan Malang," ujar Rieke.

"Kirab untuk Mbak Rieke itu sebagai simbol agar ia siap dan peduli terhadap para pegiat seni yang ada di Indonesia. Ia sosok yang sangat peduli seni dan kebudayaan," kata Arifin, Ketua Seni Jaran Kepang, Kota Malang, di sela-sela penyambutan.

"Selama ini pegiat seni seakan kurang dipedulikan pemerintah. Hanya dipedulikan saat membutuhkan produknya. Banyak pegiat seni meninggal sia-sia tanpa dipedulikan pemerintah. Padahal, ia adalah pejuang pelestari kebudayaan Indonesia," keluh Arifin.

Menyikapi tuntutan itu, Rieke menyatakan terima kasih kepada seniman di Malang. "Luar biasa, saya terharu dan menangis melihatnya. Cukup luar biasa," katanya.

Rieke lalu berjanji, apa yang diminta seniman di Malang akan diperjuangkan di Dewan. "Selaku anggota desa, saya siap memperjuangkannya. Jika nantinya terpilih memimpin Jawa Barat, siap akan memulai gerakan kebudayaan dari Jawa Barat. Itu tugas kami sesuai dengan titah Bung Karno," katanya.