Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Yogyakarta Datangi Lanud Adisutjipto

Kompas.com - 17/10/2012, 14:06 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Puluhan jurnalis Yogyakarta berduyun-duyun mendatangi Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Rabu (17/10/2012). Mereka mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI Angkatan Udara kepada sejumlah jurnalis yang sedang tugas liputan pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI AU di Siak Hulu kabupaten Kampar Riau kemarin.

Aksi dimulai sekitar pukul 09.30 di pintu gerbang Lanud. Sekitar 50 jurnalis memadati pintu gerbang, tepat di depan Patung Garuda. Mereka membawa gambar-gambar aksi kekerasan oknum TNI AU serta poster bertuliskan kecaman terhadap aksi anarkisme tersebut.

"Ini benar-benar tindakan biadab dan arogan. Apalagi dilakukan oleh seorang perwira menengah TNI," kata salah satu koordinator aksi Muh Syaifullah.

Menurut Syaifullah, aksi kekerasan tak harus terjadi, apalagi di hadapan masyarakat umum dan anak-anak. Kalaupun lokasi harus steril, semestinya siapapun tak boleh berada di situ dan himbauan harus jelas serta dilakukan dengan cara beradab.

"Setidaknya ada lima kasus kekerasan yang dilakukan oknum TNI. Pertama kekerasan yg dilakukan oknum TNI AU dalam tragedi jatuhnya pesawat Fokker 27 di Lanud Halim Perdanakusumah tanggal 21 Juni 2012, kedua kekerasan TNI AL di Padang pada 29 Mei 2012 berupa pengeroyokan oleh oknum TNI AL terhadap tujuh jurnalis, ketiga kekerasan pada wartawan Solopos yang dihajar Komandan Distrik Militer TNI AD Karanganyar tanggal 1 September 2010, keempat kekerasan terhadap jurnalis Tempo TV oleh TNI AU di Bogor tanggal 29 Juli 2012, dan terakhir kasus kekerasan TNI AU di Pekan Baru kemarin," kata dia.

Dari pintu gerbang Lanud Adisutjipto, para jurnalis kemudian geser ke bagian kompleks Lanud, tepatnya di Museum Dirgantara. Pihak Lanud Adisutjipto memberi kesempatan pada para jurnalis untuk masuk ke kompleks.

Di sana, para jurnalis kembali menggelar orasi di depan Pesawat Sky Hawk yang terpajang di depan museum. Awalnya pihak Lanud Adisutjipto mempersilahkan para wartawan bertemu Komandan Lanud Adisutjipto di dalam gedung museum. Tapi, sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi serupa di seluruh Indonesia, para jurnalis bertahan untuk tetap berunjuk rasa berpanas-panasan di luar gedung.

Akhirnya, Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama (TNI) Abdul Muis bersedia menemui para jurnalis untuk mendengarkan tuntutan para wartawan. Wartawan pun membacakan tuntutannya. Yakni mengecam kekerasan Letkol Robert Simanjutak terhadap jurnalis yang sedang melakukan tugas peliputan, dan meminta kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menindak dan mengusut tuntas kasus kekerasan di Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com