Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK-Polri Jangan Sampai Ditunggangi

Kompas.com - 08/10/2012, 12:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Kepolisan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mawas diri dan jangan sampai ditunggangi kepentingan lain di luar agenda pemberantasan korupsi dan penegakan hukum. Kedua pimpinan institusi itu harus sadar bahwa dampak dari konflik berkepanjangan yakni tertundanya tugas kedua institusi itu.

"Ada pihak yang diuntungkan dari kisruh KPK dan Polri ini. Tentu saja pihak yang sedang bermasalah dengan hukum dan pemberantasan korupsi ini akan tertawa ketika melihat kasus KPK versus Polri berlarut- larut," kata anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah, di Jakarta, Senin ( 8/10/2012 ).

Hal itu dikatakan Basarah menyikapi konflik Polri-KPK yang sudah terbuka. Konflik itu muncul pascapengungkapan kasus dugaan korupsi proyek simulator di Korps Lalu Lintas Polri. Konflik semakin meruncing ketika Kepolisian hendak menangkap anggotanya yang bertugas di KPK, Komisaris Novel Baswedan, Jumat pekan lalu.

Basarah menilai, melihat situasi sekarang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya berperan layaknya kepala pemerintahan. Presiden, kata dia, tidak boleh memakai alasan intervensi hukum untuk tidak turut campur. Presiden harus berani mengambil keputusan atas kisruh KPK-Polri.

"Presiden mempunyai kewajiban menjaga suasana kondusif seluruh tatanan nasional Indonesia termasuk di dalamnya adalah sistem penegakan hukum dengan sebaik-baiknya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu.

Basarah juga berharap agar rapat kerja antara Komisi III dengan pimpinan KPK, Polri, dan Kejaksaan yang akan digelar pekan ini bisa memberikan solusi atas konflik, bukan malah semakin memperkeruh suasana. Untuk itu, dia berharap agar pimpinan seluruh institusi penegak hukum bisa hadir.

Sebelumnya, rapat antara Komisi III, Kejaksaan, dan Kepolisian sudah digelar tiga pekan lalu. Namun, pertemuan dihentikan ditengah pembahasan lantaran pimpinan KPK tak lengkap. Rapat lanjutan dua pekan lalu juga ditunda lantaran Kepala Biro KPK meninggal dunia. Rencananya, rapat akan digelar Rabu nanti.

Saat ini, pimpinan KPK dan Polri tengah menggelar pertemuan tertutup di Istana Negara. Rencananya, Presiden juga akan memberikan pernyataan nanti malam.

Berita terkait polemik kedua lembaga dapat diikuti dalam topik "Polisi vs KPK"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Inklusivitas Gender Jadi Pembahasan Pansel Capim KPK

    Inklusivitas Gender Jadi Pembahasan Pansel Capim KPK

    Nasional
    Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

    Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

    Nasional
    Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

    Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

    Nasional
    Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

    Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

    Nasional
    Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

    Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

    Nasional
    Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

    Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

    Nasional
    Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

    Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

    Nasional
    Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

    Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

    Nasional
    2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

    2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

    Nasional
    TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

    TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

    Nasional
    Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

    Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

    Nasional
    TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

    TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

    Nasional
    Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

    Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

    Nasional
    Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

    Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com