Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudi Tuding Permasalahan KPK-Polri Dimanipulasi

Kompas.com - 07/10/2012, 16:42 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara RI (Polri) sudah berkembang semakin negatif. Secara politis, katanya, permasalahan dua institusi penegakan hukum itu semakin dimanipulasi. Hal tersebut disampaikan Sudi dalam jumpa pers di Istana Negara, Minggu (7/10/2012).

Dia menanggapi perkembangan isu KPK versus Polri yang semakin memanas setelah anggota Kepolisian Daerah Bengkulu dengan dibantu Polda Metro Jaya menyambangi Gedung KPK untuk menangkap seorang penyidik KPK, Jumat (5/10/2012) malam.

"Permasalahan KPK-Polri sudah berkembang semakin negatif dan secara politik makin dimanipulasi. Di sosial media banyak serangan presiden seolah presdein biarkan hal ini," kata Sudi.

Dia didampingi Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Sudi juga mengatakan, Presiden sebenarnya sudah mengambil tindakan sejak dimulainya ketegangan antara KPK dan Polri pada 5 Oktober lalu.

"Presiden langsung memanggil Kapolri dan memberikan sejumlah instruksi," katanya.

Lalu, setelah instruksi dijalankan, keadaan menjadi reda. Pada 6 Oktober, lanjutnya, Presiden pun memimpin rapat dan melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan meminta Kapolri segera bertemu unsur pimpinan KPK untuk mengambil solusi.

"Pada saat instruksi diberikan ke Kapolri, sudah mereda. Tapi kita lihat, di media tertentu makin membesar-besarkan masalah ini. Di sosial media, tudingan-tudingan tidak pantas seolah-olah Presiden tidak peduli," kata Sudi.

Berita terkait dinamika polemik Polri dan KPK dapat diikuti dalam topik:
Polisi vs KPK
Revisi UU KPK
KPK Krisis Penyidik
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com