Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermawan: Bali Masih Perlu Promosi Pariwisata

Kompas.com - 04/10/2012, 16:53 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Pakar pemasaran, Hermawan Kartajaya mengatakan, Bali masih memerlukan promosi pariwisata dengan mengedepankan spirit kemanusiaan di tengah realitas wisatawan yang semakin cerdas. "Jika promosi dengan cara diskon-diskon, tentu repot, nanti yang datang juga orang yang mau diskon saja," kata Hermawan yang juga President of World Marketing Association itu saat menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Denpasar, Kamis (4/10/2012).

Secara nyata, menurut Hermawan, Bali harus meninggalkan cara-cara promosi lama yang hanya mengedepankan sisi produk melalui upaya promosi bersifat horizontal dengan menggerakkan komunitas, seperti facebook, twitter, dan sebagainya. Dengan cara ini biayanya kecil, namun menghasilkan dampak besar.

Menurut Hermawan, promosi dengan mengedepankan spirit kemanusiaan (human spirit) dicirikan dengan perilaku jujur dan mengajak wisatawan untuk turut aktif dalam berbagai atraksi wisata.

"Di Bali, spirit kemanusiaan tercermin dalam konsep Tri Hita Karana yakni menjaga keseimbangan hubungan antara manusia, lingkungan dan Tuhan. Jadi nilai spiritual dapat dinikmati wisatawan, tidak hanya melalui ritual tetapi dengan interaksi dengan warga lokal dan menempatkan turis sebagai manusia seutuhnya," katanya.

Hermawan mencontohkan, dalam pengembangan obyek wisata alam di Pulau Dewata, akan lebih baik jika dibarengi dengan paket wisata belajar menyelam, hiking maupun membuat patung sehingga wisatawan akan lebih terkenang dengan tempat yang dikunjungi. "Jadi tak hanya berkutat dengan pengelolaan keindahan alam saja," ujarnya.

Hermawan menyarankan pentingnya pendekatan kemanusiaan ini menuju pariwisata berkelanjutan dan mendorong pengembangan pariwisata di luar wilayah Bali selatan.

"Daerah lain di luar kawasan Bali bagian selatan kan masih perlu, kecil jumlah wisatawan 1,7 juta selama ini. Thailand secara keseluruhan bisa 20 juta. Kalau Bali disetop kan sayang juga karena masih banyak daerah di luar Bali yang kosong. Tetapi harus menuju Tri Hita Karana, itu semua dari hotel, pramuwisata, dan perencanaannya," paparnya.

Promosi wisata dengan pendekatan "human spirit", lanjut Hermawan, sekaligus untuk menjaring supaya yang datang bukan hanya wisatawan massal dengan tingkat belanja yang minim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com