Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2012, 09:42 WIB

KOMPAS.com — Depresi semakin akrab saja dirasakan manusia di zaman modern, terutama para pekerja. Menurut sebuah survei terhadap 7.000 orang di 7 negara Eropa, sekitar 1 dari 10 karyawan menderita depresi.

Gejala depresi dapat dikelompokkan dalam tidak mampu menikmati hidup, sedih berkepanjangan, merasa tidak berguna, suka menyendiri, dan sering kali diikuti dengan keluhan tidak nafsu makan, cepat lelah, dan sulit tidur.

Menurut survei yang dilakukan oleh European Depression Association (EDA) di Inggris, Jerman, Italia, Denmark, Turki, Spanyol, dan Perancis, sekitar 20 persen responden pernah mendapatkan diagnosis depresi. Paling banyak di Inggris (26 persen) dan Italia paling rendah (12 persen).

Akibat dari depresi tersebut, banyak karyawan yang mengambil cuti sakit. Selain itu, hilangnya produktivitas karena karyawan tidak masuk kerja atau performa kerja yang menurun menyebabkan ongkos ekonomi tersendiri.

Para karyawan yang pernah menderita depresi mayoritas tidak memberi tahu atasan mereka karena takut hal itu bisa mengancam karier mereka.

"Hasil survei ini menunjukkan masih perlunya peningkatan kesadaran dan dukungan bagi pekerja dan atasan untuk mengenali dan mengatur depresi di tempat kerja," kata Dr Vincenzo Costigliola, Presiden EDA.

Sayangnya tidak disebutkan faktor apa sajakah yang membuat para karyawan tersebut depresi. Seperti halnya banyak penyakit mental, depresi bisa muncul karena berbagai hal, seperti trauma, keturunan, hingga stres tinggi dan masalah keuangan.

"Depresi di tempat kerja dampaknya bisa serius karena itu perlu ada perhatian serius," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Redakan Stres Sesuai Zodiak

Cara Redakan Stres Sesuai Zodiak

Psikologi
Waspadai Gangguan Kecemasan Jika Mengalami 7 Tanda Ini

Waspadai Gangguan Kecemasan Jika Mengalami 7 Tanda Ini

Psikologi
Waspadai Gangguan Bipolar

Waspadai Gangguan Bipolar

Psikologi
Efek Jangka Panjang 'Bullying' pada Pelaku dan Korban

Efek Jangka Panjang "Bullying" pada Pelaku dan Korban

Psikologi
Main Tetris Setelah Kecelakaan Cegah Trauma

Main Tetris Setelah Kecelakaan Cegah Trauma

Psikologi
Orang yang Sikapnya Kasar Mungkin Derita Gangguan Jiwa

Orang yang Sikapnya Kasar Mungkin Derita Gangguan Jiwa

Psikologi
'Mindful Parenting' Kurangi Kenakalan Anak

"Mindful Parenting" Kurangi Kenakalan Anak

Psikologi
Manfaat Lain Wewangian, Meredakan Stres

Manfaat Lain Wewangian, Meredakan Stres

Psikologi
Ciri Anak Sehat dan Cukup Kasih Sayang

Ciri Anak Sehat dan Cukup Kasih Sayang

Psikologi
Yang Terjadi pada Otak  jika Konsumsi Sabu

Yang Terjadi pada Otak jika Konsumsi Sabu

Psikologi
Depresi, ke Mana Harus Curhat?

Depresi, ke Mana Harus Curhat?

Psikologi
Apakah Anak akan Bercerita Jika Alami Kekerasan Seksual?

Apakah Anak akan Bercerita Jika Alami Kekerasan Seksual?

Psikologi
Wanita Berusia Matang Mengasuh Anak Lebih Baik

Wanita Berusia Matang Mengasuh Anak Lebih Baik

Psikologi
Terapi Kesehatan Mental Ubah Hidup Selena Gomez

Terapi Kesehatan Mental Ubah Hidup Selena Gomez

Psikologi
Kenali Gejala Depresi, Pemicu Utama Bunuh Diri

Kenali Gejala Depresi, Pemicu Utama Bunuh Diri

Psikologi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com