Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Klewang Belum Resmi Diterima TNI AL

Kompas.com - 29/09/2012, 15:32 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pihak TNI Angkatan Laut (AL) menegaskan tidak terkait dengan terbakarnya KRI Klewang-625 di dermaga belakang Pangkalan TNI AL Banyuwangi kemarin siang karena kapal tersebut masih dalam kewenangan dan pengawasan PT Lundin Industry selaku produsen.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Armada Timur AL Letkol Laut Yayan Sugiana, hingga saat ini KRI Klewang-625 belum diserahterimakan kepada TNI AL. ''Saat terbakar kapal masih dalam tahap uji coba,'' katanya, Sabtu (29/9/2012).

Kapal tersebut, kata Yayan, merupakan hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd atau PT Lundin Industry Invest bersama arsitek kapal LOMO Cean dari Selandia Baru. Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 63 meter, berlunas tiga atau trimaran dan seluruh elemen strukturalnya berbahan dasar vinylester carbon fiber atau infused.

KRI Klewang-625 memiliki kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, dan didesain untuk berpatroli di pesisir pantai yang panjang. Konstruksi kapal ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain lebih ringan, efisien dalam biaya perawatan,; kemampuan tidak terdeteksi oleh radar dan, dan tidak mengandung unsur magnet.

''Kapal ini juga dapat dipergunakan untuk penerjunan pasukan khusus dengan kapasitas tampung 29 awak kapal,'' tambahnya.

Terbakarnya kapal senilai Rp 114 miliar itu diduga akibat korsleting listrik, dan untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. KRI Klewang-625 baru saja diluncurkan 30 Agustus lalu dan diklaim sebagai kapal dengan teknologi tinggi karena dipercaya tidak terdeteksi oleh radar musuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com