Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Tak Bisa Pastikan Jumlah Teroris yang Tersisa

Kompas.com - 10/09/2012, 15:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak bisa memastikan berapa jumlah anggota kelompok teroris yang masih berkeliaran di wilayah Indonesia. BNPT tengah memantau aktivitas terduga teroris yang diketahui dari hasil penyelidikan.

"Kita tidak bisa memastikan jumlah mereka berapa," kata Ketua BNPT Ansyaad Mbai, seusai rapat tentang Program Nasional Radikal Terorisme di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (10/9/2012).

Ansyaad mengatakan, pihaknya hanya tahu ada pelatihan kelompok teroris di berbagai tempat. Seperti di Poso, kata dia, pelatihan sudah sampai sembilan angkatan. Selain itu, di perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi selatan, kata dia, sudah ada lima angkatan yang berlatih. Terakhir, pelatihan di pegunungan Merbabu, Jawa Tengah.

Selain itu, Ansyaad mengakui tak tahu seberapa kuat persenjataan mereka. Hanya saja, kata dia, sudah ditangkap beberapa pihak yang menguasai senjata api di beberapa tempat.

"Tadi malam di Ambon ditangkap enam orang. Jadi tersangka empat orang. Itu diamankan senapan mesin ringan MK3. Ada senapan serbu, pelontar granat, dan ribuan peluru. Kita belum tau ada berapa lagi. Kita hanya bisa waspada, intelijen terus menempel ketat. Kita tinggal menunggu, begitu memenuhi syarat kita akan tangkap," ucap Ansyaad.

Ansyaad juga mengingatkan pemantauan aktivitas kelompok teroris di dunia maya, khususnya untuk mengumpulkan dana. Dia memberi contoh penangkapan 11 orang pada Maret 2012 yang terlibat pendanaan kelompok terorisme.

"Mereka berhasil Kumpulkan uang sekitar 8 miliar rupiah lewat hacking internet, kayak MLM (multi level marketing) online. Dalam jangka beberapa bulan berhasil mengumpulkan dana sebanyak itu. Dana itu kemudian digunakan untuk pelatihan di Poso, membeli senjata, termasuk untuk membiayai bom Gereja di Solo. Ini yang sudah terungkap," papar Ansyaad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jaksa Agung Lantik Asep Nana Mulyana Jadi Jampidum, Harli Siregar Jadi Kapuspenkum Kejagung

    Jaksa Agung Lantik Asep Nana Mulyana Jadi Jampidum, Harli Siregar Jadi Kapuspenkum Kejagung

    Nasional
    Kunjungi Posyandu di Kebayoran Baru, Jokowi: Dalam Rangka Bulan Penimbangan Balita

    Kunjungi Posyandu di Kebayoran Baru, Jokowi: Dalam Rangka Bulan Penimbangan Balita

    Nasional
    Berisik Malam Hari yang Bikin Ganggu Tetangga Bisa Dipenjara

    Berisik Malam Hari yang Bikin Ganggu Tetangga Bisa Dipenjara

    Nasional
    Jokowi Akui Bertemu Ketum Parpol, tapi Tak Bahas 'Reshuffle' Kabinet

    Jokowi Akui Bertemu Ketum Parpol, tapi Tak Bahas "Reshuffle" Kabinet

    Nasional
    Hindari Diskriminasi, Pemerintah Didorong Beri Insentif bagi Perusahaan yang Terapkan Cuti Sesuai UU KIA

    Hindari Diskriminasi, Pemerintah Didorong Beri Insentif bagi Perusahaan yang Terapkan Cuti Sesuai UU KIA

    Nasional
    Atasi Krisis Jemaah Haji Tanpa Visa, Timwas Haji DPR Serukan Pengawasan dan Kolaborasi Antarnegara

    Atasi Krisis Jemaah Haji Tanpa Visa, Timwas Haji DPR Serukan Pengawasan dan Kolaborasi Antarnegara

    Nasional
    Optimalisasi Kinerja dan Segarkan Posisi, Gus Halim Lantik Pimpinan Tinggi Pratama di Kemendesa PDTT

    Optimalisasi Kinerja dan Segarkan Posisi, Gus Halim Lantik Pimpinan Tinggi Pratama di Kemendesa PDTT

    Nasional
    Jokowi Akan Nonton Pertandingan Indonesia Vs Filipina di GBK

    Jokowi Akan Nonton Pertandingan Indonesia Vs Filipina di GBK

    Nasional
    DPR Libatkan Sejumlah Komisi untuk Perkuat Pengawasan Ibadah Haji 2024

    DPR Libatkan Sejumlah Komisi untuk Perkuat Pengawasan Ibadah Haji 2024

    Nasional
    Upacara 17 Agustus Digelar di Jakarta dan IKN, Jokowi: Masa Transisi

    Upacara 17 Agustus Digelar di Jakarta dan IKN, Jokowi: Masa Transisi

    Nasional
     Bareskrim: Polisi Thailand Sudah Bergerak Buru Fredy Pratama

    Bareskrim: Polisi Thailand Sudah Bergerak Buru Fredy Pratama

    Nasional
    Cuti Ayah Masih Minim, UU KIA Dinilai Bakukan Peran Domestik untuk Ibu

    Cuti Ayah Masih Minim, UU KIA Dinilai Bakukan Peran Domestik untuk Ibu

    Nasional
    Pansel Diminta Berani Tolak Pimpinan KPK Jadi Jatah Pihak Tertentu

    Pansel Diminta Berani Tolak Pimpinan KPK Jadi Jatah Pihak Tertentu

    Nasional
    Isu Amandemen Kelima UUD 1945 dan Keterwakilan Masyarakat

    Isu Amandemen Kelima UUD 1945 dan Keterwakilan Masyarakat

    Nasional
    Mendagri Sebut Anggota DPR Hanya Bersumsi soal 40 Persen Pj Kepala Daerah Tak Layak

    Mendagri Sebut Anggota DPR Hanya Bersumsi soal 40 Persen Pj Kepala Daerah Tak Layak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com