Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tamsil Bantah Dapat Jatah DPID di Pidie Jaya

Kompas.com - 10/09/2012, 11:01 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unsur pimpinan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Tamsil Linrung membantah dikatakan mendapat jatah mengurusi alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Menurut Tamsil, sebagai pimpinan Banggar DPR, dirinya tidak mengurusi hal teknis semacam itu.

"Saya enggak pernah ke Pidie, saya enggak pernah tahu urusan di sana," kata Tamsil, saat memasuki Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Senin (10/9/201).

Ia mendatangi Gedung KPK bersama mantan Ketua Banggar DPR, Melchias Markus Mekeng untuk diperiksa sebagai saksi bagi tersangka kasus dugaan suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq. Dia membantah keterangan Fahd yang mengatakan bahwa Tamsil mendapat jatah mengurusi DPID Pidie Jaya. Tamsil bahkan mengaku siap dikonfrontir dengan Fahd untuk membuktikan keterangannya tersebut.

"Ya tanya Fahd, saya enggak pernah kenal, enggak pernah ketemu Fahd, dari mana dia tahunya? Saya enggak pernah ngurus, apa segala yang dia punya urusan. Sama Fahd sendiri saya enggak pernah kenal, enggak pernah ketemu. Kalau mau dikonfrontir sama dia, panggil dia," ungkap Tamsil.

Sementara, Mekeng hanya berkomentar tidak mengenal Fahd yang menjadi tersangka kasus DPID ini.

Terkait pengalokasi DPID, Tamsil menolak kalau Banggar DPR dikatakan mengabaikan simulasi alokasi DPID yang sudah disusun pemerintah melalui Kementerian Keuangan.

"Enggak ada itu daerah yang hilang. Itu pemerintah kan namanya usulan," ujarnya.

Sebelumnya, dalam persidangan kasus DPID dengan terdakwa Wa Ode Nurhayati terungkap bahwa Badan Anggaran DPR mengingkari simulasi alokasi DPID yang disusun pemerintah berdasarkan kriteria yang sudah disepakati bersama Banggar dan pemerintah.

Direktur Dana Perimbangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Pramudjo mengungkapkan, jumlah daerah penerima DPID yang ditentukan Banggar DPR berbeda dengan yang dibuat pemerintah. Pemerintah memasukkan 398 kabupaten yang memenuhi syarat sebagai daerah penerima DPID 2011 yang nilai total anggarannya Rp 7,7 triliun. Sementara, Banggar memutuskan hanya 297 daerah yang mendapat alokasi DPID. Atas perbedaan jumlah daerah ini, Kemenkeu menyampaikan surat ke pimpinan Banggar yang ditembuskan ke pimpinan DPR. Isinya, mempertanyakan perbedaan jumlah daerah penerima alokasi DPDI 2011 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com