Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Firman Diketahui dari Teriakan Sang Bibi

Kompas.com - 05/09/2012, 10:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comFirman (19), terduga teroris kelompok Solo, ditangkap di Perumahan Anyelir 2, Blok E1 nomor 1 pada Rabu (5/9/2012) pagi. Awalnya, polisi menggerebek rumah di depannya, Blok F2 nomor 9, yang ternyata tak berpenghuni.

Teriakan seorang wanita membuat keberadaan Firman diketahui. Tim Densus 88 Antiteror langsung bergerak ke rumah depannya, yang ternyata rumah bibi Firman bernama Ipong (37). 

Seorang saksi mata, Mursid, yang merupakan petugas keamanan di perumahan itu, mengungkapkan, pada pukul 05.00 WIB, polisi melakukan pergerakan di kompleks perumahan. Rumah kosong F2/9 dicurigai aparat kepolisian karena terlihat sepi. Hanya terdapat sepasang sandal di luar rumah dan kondisi gembok rumah yang tidak terkunci.

Petugas sempat mengeluarkan suara tembakan sebanyak empat kali ke arah rumah kosong. Selain tembakan ke udara, polisi diduga juga mengeluarkan tembakan gas air mata di lokasi kejadian.

"Karena tidak ada respons juga, akhirnya tim Densus langsung menggerebek," ujar Mursid.

Suara pecahan kaca terdengar dipukul menggunakan benda padat. Saat sekitar 30 petugas bersenjata lengkap masuk ke dalam rumah itu, polisi tidak menemukan target. Sekitar 30 menit menyisir lokasi, tiba-tiba polisi dikejutkan dengan suara teriakan histeris seorang wanita yang berasal dari rumah di depannya, Blok E1/1. Dengan cepat, petugas langsung bergerak ke arah rumah itu. Di dalam rumah, petugas berhasil menciduk Firman tanpa perlawanan.

"Ada 30 polisi yang mengapit dan menggiring keluar anak itu," jata Mursid.

Hingga kini, polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi penggerebekan. Tim dari Polres Kota Depok dan Polda Metro Jaya juga masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kosong yang dibobol polisi.

Firman diduga terlibat dalam kasus penembakan Pospam Lebaran, pelemparan granat, dan penembakan pos polisi di Solo. Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan secara intensif.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi juga berhasil menangkap tiga orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo. Dua orang tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Mereka adalah Farhan dan Mukhsin. Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas, yakni Briptu Suherman.

Sementara itu, seorang terduga teroris lainnya, Bayu (24), ditangkap dalam keadaan hidup, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Farhan, Mukhsin, dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama, aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. Kemudian, yang terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012), yang menewaskan seorang anggota kepolisian bernama Bripka Dwi Data Subekti.

Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas dendam terhadap aparat kepolisian. Polisi menjadi sasaran utama mereka terkait langkah penegakan hukum terhadap pelaku teror lainnya. Mereka menginginkan polisi membebaskan seluruh tahanan teroris itu.

Ikuti perkembangan seputar aksi teror di Solo dalam topik "Teroris Solo"

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com