Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Diminta Jangan Hanya Ambil Langkah Instan

Kompas.com - 04/09/2012, 18:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian diminta jangan hanya mengambil langkah instan untuk menyelesaikan konflik sosial di daerah seperti merelokasi kelompok minoritas. Kebijakan relokasi diminta menjadi pilihan terakhir setelah tak ada lagi langkah untuk menyelesaikan konflik.

"Kepolisian jangan menyelesaikan dengan cara yang instan saja," kata anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat Saan Mustofa di Gedung Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Hal itu dikatakan Saan ketika dimintai tanggapan pernyataan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR kemarin. Kapolri menilai sebaiknya kelompok Syiah direlokasi dari Desa Karang Gayam, Sampang, Madura untuk menghentikan konflik.

Bahkan, Kapolri ragu hasil kunjungan Komisi III ke Sampang bahwa kelompok Syiah menolak direlokasi. Menurut Kapolri, ada pihak-pihak yang ingin agar konflik terus berlanjut di Sampang.

Saan mengatakan, jika direalisasikan, relokasi bakal berdampak buruk bagi psikologis warga Syiah. Kecuali, kata dia, relokasi hanya untuk sementara lantaran kurang layak tinggal di pengungsian di gelanggang olahraga Sampang.

Setelah itu, warga dapat kembali ke permukiman semula. Kepolisian pun, kata dia, wajib menjamin keamanan mereka. Saan juga meminta agar kepolisian jangan menutup mata terhadap berbagai penyebab konflik di Sampang dengan menyebut konflik hanya karena asmara antara kakak beradik yakni Tajul Muluk dan Rois.

"Apakah sesederhana itu? Dalam konflik sosial banyak hal penyebabnya, ada masalah tanah, keyakinan, dan lainnya. Potensi konflik itu dipetakan agar bisa menarik benang merah sehingga punya strategi yang tepat untuk menangani," pungkas Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com