Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Bicara Soal Perang di Yogya

Kompas.com - 04/09/2012, 14:05 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan pokok pikirannya dalam orasi ilmiah di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (4/9/2012). Salah satu hal yang disinggungnya adalah tentang perang yang bukan lagi menjadi solusi untuk menyelesaikan pertikaian dua negara.

Menurut dia, perang juga tidak menjamin terjadi keadilan bagi pihak yang semula dirugikan. Perang hanya berarti pembunuhan manusia secara besar-besaran. "Karena itu, menurut saya, lebih baik perang itu diharamkan dan ancaman hukuman berat bagi mereka yang sengaja mencetuskan peperangan," kata mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat memberikan orasi ilmiah, di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (4/9/2012).

Ironis, lanjut Mahathir, masyarakat masih bisa menerima dan mengizinkan pembunuhan besar-besaran yang dilakukan pada masa perang. "Bahkan mereka yang melakukan pembunuhan besar-besaran dalam peperangan masih dipandang tinggi, dihormati, dianugerahi bintang kebesaran, diberi gelaran dan dibangunkan tugu peringatan," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengemukakan, pemikiran Mahathir untuk memajukan Malaysia dan dunia Islam merupakan bukti mantan PM Malaysia itu pantas disebut sebagai Sang Pencerah sebagaimana disandangkan kepada pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.

"Perang merupakan ancaman kepada kemanusiaan dan peradaban manusia. Karena itu gerakan yang memperjuangkan perang sebagai tindakan kriminal patut kita dukung," kata Din.

Sementara, Rektor UMY Dasron Hamid MSc menyatakan, perang boleh dilakukan dalam konteks membela diri, bukan utk memaksakan kehendak. "Perang telah banyak memakan korban. Karena itu sudah saatnya dihentikan," ujar Dasron dalam acara kerjasama UMY dan Perdana Global Peace Foundation (PGPF) yang diprakarsai oleh Mahathir tersebut.

Dasron pun mengharapkan, kerjasama ini akan membawa manfaat bagi banyak pihak. "Sekaligus memberi arti bagi perdamaian dunia," katanya lebih lanjut.

Selain orasi ilmiah Mahathir, di Sportorium UMY juga dipamerkan sejumlah poster dan dokumentasi mengenai kejahatan perang dan akibatnya yang banyak menelan korban jiwa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com