Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Jaringan Teroris Abu Sayyaf di Balik Teror Solo

Kompas.com - 01/09/2012, 12:44 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anang Iskandar mengungkapkan, jaringan teroris lama yang dilatih Abu Sayyaf di Filipina berada di balik teror Solo. Polri telah mengatongi identitas dua teroris yang tewas dalam baku tembak. Kedua teroris tersebut bernama Farhan dan Mukhsin.

"Teroris yang ditembak mati Densus 88 di Solo adalah jaringan lama," ujar Anang Iskandar di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (1/9/2012).

Dia mengungkapkan, penyerangan dan penembakan pos pengamanan Lebaran di Gemblengan, Serengan, Solo, dan pelemparan granat di Gladak, Kota Solo beberapa waktu silam diduga kuat dilakukan oleh jaringan teroris tersebut.

Bahkan, lanjutnya, kedua teroris yang ditembak mati Densus 88, Farhan dan Mukhsin, adalah eksekutor dari penembakan dan pelemparan granat tersebut. Dia mengungkapkan, identitas dari teroris yang tewas tersebut memudahkan kinerja kepolisian mengungkap jaringan teroris yang berada di balik mereka.

Anang mengatakan, keduanya pernah dilatih oleh teroris Abu Sayyaf di Filipina. Dia menjelaskan, hal yang dapat menguatkan keterlibatan jaringan lama yang beroperasi di Indonesia dan Filipina tersebut adalah barang bukti berupa pistol yang dipakai oleh teroris teror Solo. Barang bukti tersebut adalah pistol Barreta, tiga buah magazin, 43 peluru kaliber 9 mm, dan 9 Hollow Point.

Di pistol tersebut tertulis PNP atau Philippines National Police (Polisi Nasional Filipina). "Pistol tersebut kemungkinan didapatkan pelaku dari jaringan Abu Sayyaf di Filipina," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com