Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pengikut Syiah Masih Misterius

Kompas.com - 30/08/2012, 13:14 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Keberadaan puluhan kelompok pengikut Syiah hingga hari ini masih belum diketahui pasca-bentrok di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben; dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Minggu lalu. Belum diketahui secara pasti, mengapa mereka menghilang, apakah karena takut diciduk polisi atau takut dengan kelompok Sunni.

Menurut catatan Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), ada sekitar 30 orang yang sebagian besar laki-laki yang keberadaannya kini masih misterius.

"Kami masih terus berusaha mencari mereka ke kawasan hutan dan perbukitan untuk melakukan evakuasi ke pengungsian," kata perwakilan Divisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya, Fatkhul Khoir, Kamis (30/8/2012).

Jumlah warga yang keberadaannya masih misterius itu, kata Fatkhul, didapat setelah pihaknya melakukan pendataan dan penyesuaian dengan yang ada di lokasi pengungsian di GOR Sampang. Dia yakin, mereka masih hidup. Hanya, mereka masih trauma untuk hidup di pengungsian, bertemu polisi atau bertemu kelompok Sunni.

"Jika sudah diketahui keberadaannya, maka kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan penjemputan," tambahnya.

Hingga Rabu (29/8/2012) malam, menurut data KontraS, jumlah pengungsi kelompok Syiah di GOR Sampang mencapai 276 orang. Mereka terdiri dari laki-laki 71 orang dan perempuan 71 orang; anak laki-laki 25 orang dan anak perempuan 46 orang; serta 17 bayi laki-laki dan 19 bayi perempuan.

Sebelumnya, Komnas HAM menilai, pemerintah belum memberikan fasilitas dan pelayanan yang layak serta memadai bagi para pengungsi. Banyak perempuan dan ibu hamil yang belum mendapat penanganan gizi secara maksimal. Karena itu, Komnas HAM mendesak, baik Pemerintah Kabupaten Sampang maupun Pemprov Jawa Timur segera merealisasikan pelayanan maksimal kepada para pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com