SAMPANG, KOMPAS.com — Bentrokan kaum Syiah dengan kaum Sunni di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Minggu (26/8/2012), dipicu rencana kembalinya 30 pelajar kaum Syiah ke beberapa pesantren di Jawa Timur. Para pelajar tersebut kemudian dihadang oleh sekelompok warga lainnya agar mereka tidak kembali dan menetap di rumahnya.
Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Hadiatmoko di lokasi kejadian, Minggu (26/8/2012). Pelarangan dan penghadangan para pelajar Syiah tersebut kemudian berlanjut dengan aksi pembakaran pekarangan rumah mereka di 20 titik. Jumlah rumah yang terbakar mencapai 37 unit.
"Aksi tersebut menyebabkan satu korban tewas, dua orang kritis, dan empat orang luka-luka, termasuk di dalamnya Kapolsek Omben Ajun Komisaris Aris Dwiyanto yang terkena lemparan pecahan genting di pelipis kirinya," terangnya.
Ditambahkan Hadiatmoko, tindakan yang dilakukan sekelompok masyarakat tersebut sudah melebihi batas sehingga pihaknya akan melakukan tindakan tegas dan terukur.
"Ini murni pidana dan kami tegas untuk melakukan tindakan," tandasnya.
Sementara itu, kondisi di tempat kejadian sudah berangsur reda. Namun untuk pengamanan, Polda Jawa Timur sudah menurunkan 3 SSK dari Brimob Polda dan Brimob Pamekasan, serta satu peleton dari Polres Sampang dan Polres Pamekasan dengan dibantu oleh aparat TNI Sampang.
Sementara ini, korban pembakaran masih dievakuasi di Pendopo Kecamatan Omben, untuk selanjutnya dipindahkan ke gedung tenis indoor di Kabupaten Sampang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.