Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2012, 14:22 WIB

T:
Sebagai seorang lajang saya teramat telat dalam hal karier. Saya baru bisa berpenghasilan 2 tahun belakangan ini (mulai tahun 2010), sedangkan banyak hal urgent yang harus saya capai lebih cepat dari yang lain:
* Tabungan. Saya tidak bisa bebas dalam penggunaan uang (baik untuk tabungan/dana cadangan, biaya hidup rutin/biaya hidup pribadi, investasi dan asuransi) karena saya harus berbagi dengan orangtua (ayah dan ibu) antara lain untuk listrik/air, jasa pembantu, telepon, internet, dan terkadang cicilan elektronik yang sewaktu-waktu diambil.
* Bekal hidup berumah tangga. Pertanyaan saya, bagaimana saya bisa membagi antara kebutuhan saya dan keluarga baik sekarang (tabungan dan biaya hidup) atau masa depan (rencana menikah serta kesehatan diri dan orang tua). Terima kasih atas jawabannya. (Fanny Rahmawati, 30)

J:
Semua orang yang sudah berpenghasilan sangat dianjurkan untuk membuat anggaran bulanan. Selain itu, Anda juga harus mampu menetapkan setidaknya tiga tujuan penting yang ingin dicapai. Untuk wanita lajang seperti Anda, biasanya saya sarankan untuk memiliki Dana Darurat, Dana Pernikahan, dan Dana Pensiun.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan Financial Check Up. Financial Check Up ini bertujuan agar Anda bisa benar-benar mengetahui persentase penggunaan penghasilan bulanan untuk masing-masing pos pengeluaran rumah tangga, atau sederhananya: ke mana saja larinya gaji tiap bulan. Mungkin kita berpikir selama ini habis untuk membantu orang tua, ternyata terpakainya untuk senang-senang.

Saya biasa membagi pos pengeluaran menjadi “Saving & Investing”, “Living”, dan “Playing”. Lalu, berapa alokasi dana untuk masing-masing pos tersebut? Seperti yang sering saya katakan, saat pertama kali mendapatkan penghasilan sampai akhirnya menikah, itulah masa emas untuk mengakumulasi aset karena Anda sendirilah yang menentukan mau diapakan gaji yang diterima, dan tentu saja Anda belum mempunyai tanggungan dan kewajiban.

Setiap bulan, saat terima gaji lakukanlah lima hal ini:
1.    Memberikan alokasi ke orang tua. Tentukan jumlahnya per bulan agar memudahkan Anda dalam mengatur keuangan.
2.    Transfer ke rekening operasional yang Anda gunakan untuk belanja keperluan rumah tangga, bayar tagihan, dan lainnya.
3.    Transfer ke rekening belanja yang boleh Anda gunakan untuk segala kesenangan yang Anda sukai.
4.    Transfer ke tabungan terpisah untuk pos Dana Darurat dan Dana Kesehatan.
5.    Transfer ke reksadana saham untuk alokasi investasi pensiun atau tujuan lain yang baru akan diwujudkan di atas 10 tahun.

Cara terbaik untuk berdisiplin adalah dengan melakukan proses debit otomatis dari rekening penerima gaji. Nah, saat Anda menerima penghasilan tahunan seperti THR atau bonus, coba sisihkan setidaknya 10 persen untuk investasi lagi. Selebihnya, Anda bisa gunakan untuk berbagai keperluan yang sifatnya jangka pendek seperti berlibur.

Live a Beautiful Life,
Prita Ghozie

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?

Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?

Konsultasi Keuangan
Sisa Gaji Tak Cukup untuk Punya Anak

Sisa Gaji Tak Cukup untuk Punya Anak

Konsultasi Keuangan
Apakah Gaji Istri Sebaiknya Jadi Milik Pribadi?

Apakah Gaji Istri Sebaiknya Jadi Milik Pribadi?

Konsultasi Keuangan
Mengatur Keuangan Pasangan Pengantin Baru

Mengatur Keuangan Pasangan Pengantin Baru

Konsultasi Keuangan
Pentingkah Asuransi Hari Tua?

Pentingkah Asuransi Hari Tua?

Konsultasi Keuangan
Membuat Pembukuan Bisnis Online

Membuat Pembukuan Bisnis Online

Konsultasi Keuangan
Memilih Investasi Syariah yang Tepat

Memilih Investasi Syariah yang Tepat

Konsultasi Keuangan
Libur Akhir Tahun Bebas Boros

Libur Akhir Tahun Bebas Boros

Konsultasi Keuangan
Gaji Besar, tapi Keuangan Selalu Minus

Gaji Besar, tapi Keuangan Selalu Minus

Konsultasi Keuangan
Mahasiswa pun Bisa Investasi dari Uang Saku Bulanan

Mahasiswa pun Bisa Investasi dari Uang Saku Bulanan

Konsultasi Keuangan
Ingin Punya Bisnis, tapi Masih Ragu

Ingin Punya Bisnis, tapi Masih Ragu

Konsultasi Keuangan
Ingin Berhenti Bekerja, Bagaimana Keuangannya?

Ingin Berhenti Bekerja, Bagaimana Keuangannya?

Konsultasi Keuangan
Gaji Suami Rp 2 Juta, Bisakah Menabung Rutin?

Gaji Suami Rp 2 Juta, Bisakah Menabung Rutin?

Konsultasi Keuangan
Gaji Rp 10 Juta, Ingin Beli Rumah dan Mobil

Gaji Rp 10 Juta, Ingin Beli Rumah dan Mobil

Konsultasi Keuangan
Ingin Menginvestasikan Barang Pribadi

Ingin Menginvestasikan Barang Pribadi

Konsultasi Keuangan
Prioritas dalam Melunasi Beberapa Tagihan Kartu Kredit

Prioritas dalam Melunasi Beberapa Tagihan Kartu Kredit

Konsultasi Keuangan
Membagi Penghasilan untuk Orangtua

Membagi Penghasilan untuk Orangtua

Konsultasi Keuangan
Memilih Reksadana untuk Dana Pendidikan Anak

Memilih Reksadana untuk Dana Pendidikan Anak

Konsultasi Keuangan
Kiat Menyusun Pembukuan Rumah Tangga

Kiat Menyusun Pembukuan Rumah Tangga

Konsultasi Keuangan
Lebih Baik Menabung Uang atau Menyimpan Emas?

Lebih Baik Menabung Uang atau Menyimpan Emas?

Konsultasi Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com