Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Degradasi 17 Agustus

Kompas.com - 16/08/2012, 05:59 WIB

SALATIGA, KOMPAS - Dalam suasana menjelang Idul Fitri, masyarakat tetap antusias menyambut hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI. Namun, apresiasi warga di Salatiga, Jawa Tengah, terhadap nilai proklamasi terdegradasi karena kecewa dengan lambannya perbaikan sarana jalan.

Sebagian warga di Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, enggan mengibarkan bendera Merah-Putih menjelang Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus mendatang. Mereka menuntut Pemerintah Kota Salatiga memperbaiki jalan sepanjang 1 kilometer yang rusak empat tahun terakhir.

”Bukannya kami tidak nasionalis. Kami tetap akan merayakan 17 Agustus setelah Lebaran. Tetapi ini sebagai simbol kekecewaan saja agar pemerintah mau memperhatikan daerah kami,” ujar Ngatimin (42), warga setempat.

Jalan itu berlubang. Lapisan aspalnya sudah mengelupas. Debu beterbangan dan mengganggu kenyamanan warga. Jalan itu merupakan jalur alternatif antara Kota Salatiga dan Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Jalan itu melalui satu rukun warga (RW) di Dusun Belon yang dihuni oleh 87 keluarga.

Berdasarkan pantauan, di sepanjang jalan itu, tidak ada satu pun bendera atau umbul-umbul terpasang di depan rumah warga. Padahal, dusun sekitar sudah meriah dengan umbul-umbul warna warni dan bendera Merah Putih.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Salatiga Agung Hendratmiko mengatakan, Pemkot Salatiga telah menganggarkan Rp 205 juta untuk perbaikan jalan tersebut. ”Pembangunan fisik akan dimulai setelah Lebaran,” kata Agung.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto meminta warga untuk memasang bendera. Dia menjamin jalan segera dibangun setelah Lebaran.

Pergelaran seni-budaya

Suasana semarak ditemukan di Kabupaten Manggarai Barat dan Ende, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Warga memeriahkan HUT Ke-67 Kemerdekaan RI dengan pergelaran seni-budaya.

Perhelatan di Manggarai Barat dari 14-17 Agustus 2012 itu dilaksanakan di Pantai Pede, Labuan Bajo, yang diikuti 29 kelompok sanggar seni dan 9 kelompok paguyuban. Mereka menampilkan tari-tarian adat, musik tradisional, lagu, dan puisi.

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, di Labuan Bajo, menyatakan, kegiatan ini sangat strategis untuk memeriahkan HUT Ke-67 RI. Tak kalah pentingnya, sebagai persiapan menyongsong Sail Komodo 2013.

Adapun di Ende, NTT, hajatan serupa dilangsungkan di Danau Triwarna Kelimutu, Selasa. Acara diawali upacara ritual memberi makan pada leluhur.

Di perbatasan

Sementara itu, untuk yang keempat kalinya, Tim Kerja Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengembangan Pulau-pulau Kecil Terluar menggelar upacara HUT kemerdekaan di pulau terluar. Pada Jumat besok, HUT kemerdekaan dirayakan dengan upacara bendera di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad, di Ternate, Maluku Utara, Rabu, menjelaskan, upacara itu diadakan sebagai wujud kehadiran pemerintah dan negara Indonesia di pulau terluar itu.

”Pendekatan kesejahteraan tentu tetap dikedepankan,” kata Sudirman.

Upacara HUT Kemerdekaan RI di pulau terluar dilakukan sejak tahun 2009 lalu. Pada kali pertama diadakan di Pulau Marore di Sulawesi Utara. Lalu tahun 2010 di Pulau Kisar (Maluku). Tahun 2011 di Pulau Lingayan, Sulawesi Tengah.

(UTI/SEM/TRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com