Jayapura, Kompas
Mereka menilai putusan MK yang memenangkan pasangan Thomas Tigi-Herman Auwe telah menyakiti hati masyarakat Dogiyai.
Mereka berunjuk rasa ke Kantor Bupati Dogiyai di Mowanemani, Selasa (14/8). ”Kami akan terus berunjuk rasa hingga MK mau memberi penjelasan atas putusan itu. Jika tidak, MK harus berani bertanggung jawab atas persoalan sosial dan keamanan yang timbul akibat putusan MK,” kata Elikus Pigai, koordinator aksi massa di Dogiyai.
Ketika dihubungi dari Jayapura, ia mengatakan, massa akan terus berunjuk rasa dan menduduki kantor-kantor pemerintah. Selasa lalu, massa kembali mendatangi kantor Bupati Dogiyai dan kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah Dogiyai.
Meski saat ini situasi masih aman, tidak tertutup kemungkinan persoalan itu dapat memicu perang suku di Dogiyai.
”Saat KPU menetapkan hasil pemilihan yang disertai pemilihan suara ulang di Distrik Piyaiye, masyarakat bisa menerima. Namun, sekarang MK justru mengubahnya. Saat pemilu, masyarakat tahu kepada siapa suara mereka berikan. Tolong MK jelaskan hal ini,” kata Elikus lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, MK memutuskan pasangan Thomas Tigi-Herman Auwe memenangi Pilkada Dogiyai. Pasangan yang didukung Partai Demokrat itu menang dengan perolehan 28.155 suara. Mereka mengungguli pasangan Natalis Degei-Esau Magay (26.463 suara) dan pasangan Anthon IyowauClara Apapa Gobay dengan (21.952 suara).
Jumlah itu berbeda dengan jumlah perolehan masing-masing pasangan saat penetapan pilkada oleh KPU Dogiyai, Mei lalu. Saat itu, pasangan Natalis DegeiEsau Magay menang dengan 29.084 suara. Mereka mengungguli pasangan Thomas Tigi-Herman Auwe yang memperoleh 24.992 suara dan pasangan Anthon Iyowau-Clara Apapa Gobay dengan 22.490 suara.