Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senggolan Maut Mencabut Nyawa Saeful

Kompas.com - 14/08/2012, 04:49 WIB

Kecelakaan seakan tidak ada hentinya. Senin (13/8), pengendara sepeda motor bernama Saeful Rochman (22) jatuh dan terlindas Metromini yang lewat di lokasi kejadian.

Kejadian berawal ketika Saeful mengendarai sepeda motor di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, sekitar pukul 07.40. Sepeda motor bebek bernomor polisi B 3413 TFC itu melaju ke arah Pasar Senen. Karyawan swasta di kawasan Jalan Panjang, Kebon Jeruk, ini hendak berangkat kerja.

Tiba-tiba, sepeda motor terjatuh, dan pada saat yang bersamaan Metromini yang dikemudikan SH (32) melintas. Saeful masuk ke kolong bus yang sedang melaju. ”Dari kerusakan sepeda motor, kami memperkirakan korban terlindas roda belakang kanan bus,” ujar Kepala Unit Kecelakaan Lalu-Lintas Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Antoni Wijaya.

Saeful yang tinggal di Kampung Pulau Jahe RT 04 RW 10 Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur, itu meninggal di lokasi kejadian. Jenazah korban lantas dibawa ke kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo.

Adapun SH yang mengemudikan Metromini segera diamankan di kantor Unit Kecelakaan Lalu-Lintas Polres Jakarta Pusat. Meskipun demikian, Antoni mengatakan, polisi masih mengumpulkan keterangan untuk membuktikan apakah SH bersalah atau tidak.

”Kami meminta keterangan dari para saksi yang melihat langsung kejadian di lapangan. Ada saksi yang mengatakan bahwa terjadi senggolan antara sepeda motor korban dan sepeda motor lain sehingga korban kehilangan keseimbangan dan jatuh ke kolong Metromini. Bus tidak bisa menghindar sehingga terjadi kecelakaan itu,” kata Antoni.

Kejadian serupa pernah terjadi pada sejumlah kecelakaan di lokasi lain. Beberapa kasus senggolan antarsepeda motor menyebabkan pengendara sepeda motor masuk ke jalur bus transjakarta dan terlindas bus yang melintas.

Antoni mengakui sepeda motor memang lebih rawan, menyebabkan luka atau kematian bagi pengendaranya ketimbang kendaraan lain. ”Pengemudi mobil masih ada pelindung berupa badan mobil. Tapi, pengendara sepeda motor kalau sudah kecelakaan langsung kena pengemudinya,” ujar Antoni.

Pengamat transportasi, Ellen Tangkudung, menilai tingginya kecelakaan sepeda motor tidak bisa dilepaskan dari etika berlalu-lintas yang sangat rendah.

”Kalau terjadi senggolan antarsepeda motor, sering kali yang bersenggolan itu kabur begitu saja. Akhirnya, sopir bus yang terkena dampaknya meskipun sopir bus itu belum selalu salah,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com