Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2012, 11:39 WIB

KOMPAS.com - Desainer mode berpengalaman hampir 30 tahun, Biyan Wanaatmadja, menunjukkan bahwa konsistensi dalam berkarya di industri mode Indonesia membuahkan prestasi dan pengakuan, bukan hanya di negeri sendiri namun juga tingkat internasional. Karya Biyan tak hanya ditunggu-tunggu penggemar mode Indonesia, namun juga dilirik pasar dunia.

Atas keberhasilan Biyan mencipta produk fashion yang menjadi inspirasi juga tren yang inovatif, menjaga konsistensi dalam mengembangkan industri mode, dan kesuksesannya mendapatkan pengakuan di dalam dan luar negeri, mal premium Senayan City Jakarta menganugerahkan penghargaan kepadanya.

Dalam pembukaan acara tahunan memeringati HUT RI, Glorify Indonesia, Senayan City menyerahkan penghargaan Infinite Merit Award ke-6 kepada Biyan. Penghargaan yang mulai diberikan sejak 2006 ini, memilih anak bangsa dari berbagai bidang yang punya kontribusi terhadap negara, dan berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Untuk kali pertama pada 2006, Senayan City Infinite Merit Award diserahkan kepada Obin Komara, yang konsisten mengembangkan produk Indonesia. Tahun berikutnya (2007) kepada musisi Erwin Gutawa, 2008 kepada pelukis I Nyoman Gunarsa, selanjutnya pada 2009 kepada penyanyi multitalenta Krisdayanti, 2010 kepada Linda Agum Gumelar sebagai aktivis yang peduli perempuan dan anak, 2011 kepada atlet yang sukses mengharumkan nama Indonesia, Susi Susanti.

"Penghargaan ini untuk insan Indonesia yang kreatif dan memberikan nilai tambah. Seperti Obin dengan spesifikasi produk Indonesia. Sekarang Biyan yang boleh jadi menggunakan bahan baku dari luar negeri saat merancang busana, termasuk penggunaan kristal dari luar misalnya, tapi dia manusia Indonesia yang bisa angkat Indonesia di mata dunia. Biyan juga selalu ditunggu rancangannya, dengan cutting spesifik dan gaya glamor yang khas," tutur CEO Senayan City, Handaka Santosa, kepada Kompas Female seusai pembukaan kegiatan Glorify Indonesia di Main Atrium Senayan City, Jakarta, Rabu (8/8/2012).

Desainer yang lahir dan besar di Surabaya, dan tinggal di Eropa selama 15 tahun ini memutuskan kembali ke Indonesia berkarya di bidang fashion pada 1984. Ketekunannya mencipta ide kreatif di bidang mode tak terhentikan sejak ia menekuni ilmu fashion di Mueller & Sohn Privat Mode Schule jurusan Fashion Design di Jerman, dan London college of fashiob di Inggris, serta berkiprah di industri fashion internasional. Biyan pun kemudian memutuskan mendedikasikan ilmu, waktu, tenaga dan pikirannya untuk Indonesia, pulang kampung membesarkan nama negaranya melalui label busana BIYAN, Studio 133 Biyan, dan (X)SML.

"Biyan merupakan desainer mode yang kreatif dan produktif, menciptakan industri kreatif lebih berkembang dan menjadi inspirasi anak muda untuk masuk ke industri ritel fashion," tutur Veri Y Setiady Marketing Director Senayan City dalam acara yang sama.

Biyan yang memimpin 250 karyawan di 250 workshop miliknya, terbukti sukses mendedikasikan dirinya dalam menjalankan bisnis dan passion-nya di bidang fashion. Ia pun masih tetap eksis, berdampingan dengan banyak bermunculannya desainer muda saat ini.

Baginya, penghargaan yang diterimanya merupakan kesempatan untuk selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk profesi fashion di Indonesia. Memberikan yang terbaik dan up to date. Penghargaan sekaligus juga menjadi pengingat, bahwa kreasi dan inovasinya terus dinanti. Penghargaan baginya sama dengan janji yang harus diberinya kepada masyarakat.

"Saya menjadikan Indonesia sebagai platform dalam bekerja, berusaha berdedikasi yang terbaik, melakukan yang terbaik untuk negara," ungkapnya.

Dalam perbincangan bersama sejumlah media, Biyan menambahkan, "Ketika seseorang dihargai diberi penghargaan, ini sama dengan kita memberi janji. Ekspektasi orang pun menjadi lebih tinggi, penghargaan juga adalah beban," tutur desainer yang mengaku tidak pernah menggampangkan segala sesuatu yang dijalani atau dialaminya, dan selalu berpikir memberikan yang terbaik atas setiap upayanya ini.

Selain memberikan penghargaan terhadap Biyan, perayaan HUT RI di mal Senayan City berlanjut dengan ragam kegiatan yang mengangkat budaya Betawi.

Kemeriahan pada malam pembukaan disuguhkan Abang None Jakarta Pusat membawakan Tari Nandak, juga musik keroncong dibawakan sejumlah penyanyi seperti Rieka Roeslan, Ary Kirana, Petra Sihombing yang berkolaborasi dengan Keroncong Pop Stars.

Pada hari perayaan HUT RI 17 Agustus 2012, parade Tanjidor akan bekeliling di area mal. Ajang apresiasi terhadap keragaman budaya Indonesia pun dimeriahkan dengan ragam tarian untuk menghibur pengunjung mal seperti tari Betawi Lenggang Nyai dan Topeng Betawi.

Kegiatan yang berpusat di area atrium mal ini juga dimeriahkan dengan pameran, bagian dari kegiatan Jakarta Souvenir Design Award 2012 kerjasama dengan Dekranasda DKI berlangsung 8-12 Agustus.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com