JAKARTA, KOMPAS.com — Raja dangdut Rhoma Irama batal memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta (Panwaslu DKI Jakarta) terkait kasus ceramah yang berpotensi menyinggung masalah suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).
Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah membenarkan bahwa ayah pedangdut Ridho Rhoma ini meminta pengunduran jadwal pemanggilan lantaran alasan kesibukan. Pihaknya kemudian mengatur jadwal ulang agar yang bersangkutan dapat hadir dan memberi penjelasan.
"Bang Haji minta diundur dan ini dijelaskan semalam oleh tim kampanye Foke-Nara," kata Ramdansyah ketika dihubungi, Jumat (3/8/2012). Rhoma Irama yang sedianya hadir pada hari ini pukul 10.00 WIB ditunda menjadi hari Senin (6/8/2012) pukul 13.00.
Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (Ketua MK) yaitu Jimly Asshiddiqie masih diharapkan hadir pada pukul 13.30 nanti. "Untuk Prof Jimly, kami masih berharap beliau dapat hadir memenuhi panggilan," ungkap Ramdansyah.
Sebelumnya diberitakan, kasus Rhoma Irama mencuat karena dalam ceramahnya di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta, pada Sabtu (28/7/2012) lalu, ia menjatuhkan calon pasangan lain dengan membahas suku dan agama calon tersebut. Bahkan ia juga menebar ketakutan kepada jemaah masjid jika memilih pemimpin yang tidak seiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.