Jakarta, Kompas
”Saya diundang makan malam di salah satu restoran terbesar di Paris, di daerah Champ de
Emir membantah dirinya menikmati uang suap yang diberikan PT Alstom di tempat hiburan khusus laki-laki dewasa di Paris. ”Tempat ini (Lido) terkenal di dunia. Saya sampai menyimpan foto saya tatkala di situ,” ujar Emir.
Emir mengakui pernah berhubungan dengan orang dekat PT Alstom ketika berkunjung ke Amerika Serikat. Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Emir mengaku diundang orang dekat PT Alstom ke Paris.
”Saya hanya mampir karena diundang,” ujar tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung, tahun 2004 tersebut.
Secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, kemungkinan akan ada tersangka baru dalam kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan PLTU Tarahan tersebut. Saat ini KPK baru menetapkan Emir sebagai tersangka kasus ini. Emir diduga menerima suap 300.000 dollar AS (sekitar Rp 2,8 miliar) dari PT Alstom Indonesia.
KPK telah meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk menyerahkan laporan hasil analisis milik Emir. Menurut Johan, KPK juga sedang menelusuri pihak yang diduga memberi suap.
Sementara itu, Emir berupaya mendekati para pimpinan DPR. Senin siang kemarin, Emir terlihat naik ke ruang pimpinan DPR di lantai 3 Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Saat ditanya, Emir mengatakan akan menemui Wakil Ketua DPR Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan Priyo Budi Santoso.
Karena Priyo sedang menerima tamu, Emir hanya bisa bertemu Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan Pramono Anung Wibowo. Pertemuan dengan Pramono itu merupakan pertemuan kedua. Sebelumnya, Emir menemui Pramono pada 26 Juli lalu.
Awalnya, Emir mengaku ingin bertemu Priyo untuk membicarakan program-program kerja Komisi XI, termasuk soal legislasi. ”Kan saya masih Ketua Komisi XI. Kan sekarang banyak undang-undang baru,” ujarnya.
Setelah ditanya, bukankah Priyo tidak membawahi Komisi XI, Emir pun mengakui ingin mengobrol mengenai berbagai macam hal dengan Priyo. Apalagi, Priyo merupakan teman lama dan pernah bersama-sama bertugas di Komisi Energi (Komisi VIII DPR periode 1999-2004).