Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkenalan dengan "Joko Tingkir" di Aplikasi Jaritmatika

Kompas.com - 24/07/2012, 08:59 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Belajar matematika bagi anak-anak biasanya sangat membosankan dan membuat mereka malas karena dianggap sulit. Namun berkat inovasi tiga siswa SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang, belajar matematika menjadi lebih menyenangkan. Selain belajar matematika, mereka juga belajar bahasa inggris dan belajar mengenal budaya terutama budaya Jawa.

Karya itu diberi nama Jarimatika, sebuah aplikasi di ponsel berupa game atau permainan yang akan mengajak anak-anak untuk belajar matematika dengan lebih mudah. Jaritmatika diciptakan oleh tiga siswa SMK Negeri I Tengaran Kabupaten Semarang, yaitu Nur Chabibur Rohim, Muhammad Asrori, dan Risang Yogardi. Karya inilah yang mengantarkan mereka memeroleh Special Award pada International Exhibition for Young Inventors (IEIY) 2012, di Bangkok, Thailand, akhir Juni lalu.

Nur, kini naik kelas 12 jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), sedangkan dua rekannya telah memasuki bangku kuliah.

Saat dijumpai Kompas.com, Nur pun menjelaskan karya ciptanya itu. Ia mengungkapkan, Jaritmatika di-setting dalam tiga level untuk siswa-siswa SD kelas 1 sampai kelas 3.  

“Level 1 dengan 15 soal, sedangkan level 2 dan 3 ada 10 soal yangdisesuaikan dengan pelajaran Matematika anak-anak SD, dan sudah dicoba oleh anak-anak SD di dekat sekolah. Responnya mereka menyukai,” kata Nur.

Joko Tingkir

Permainan ini memang terlihat sederhana, namun sangat menyenangkan. Terdapat tokoh yang mereka beri nama Joko Tingkir, seperti halnya Mario Bros, yang terkenal lewat game. Joko Tingkir ini berpakaian seragam merah putih seperti anak SD dengan mengenakan blangkon. Pada latar permainan tersebut terdapat gambar pepohonan agar layar tidak terlihat monoton.

Sebelumnya, karya ini dibuat dengan bahasa Indonesia, kemudian dialihbahasakan dalam bahasa Inggris dengan latar musik lagu anak-anak dari Jawa Tengah berjudul ‘Pitek Tukong’.

“Jadi, selain belajar Matematika, mereka juga bisa belajar bahasa Inggris dan tahu budaya lokal terutama Jawa Tengah,” tambah remaja kelahiran 21 Februari 1994 ini.

Untuk sementara, Jaritmatika hanya bisa digunakan pada ponsel yang dilengkapi aplikasi yang support simbian dan superflash.

Nur mengatakan, karya mereka ini dilatari fenomena semakin banyaknya siswa SD yang sudah menggunakan ponsel. Selama ini, alat komunikasi tersebut digunakan untuk bermain game yang hanya untuk kesenangan dan minim unsur pendidikan. Maka, Nur dan kawan-kawan pun tertantang untuk membuat game yang menyenangkan dan bermanfaat.

Karya yang dibuat itu semua diciptakan sebagai aktivitas di ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan tidak bermaksud membuat karya untuk dilombakan. Dalam perjalanannya, ternyata ada Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan oleh LIPI dan berhasil menjaring 7 finalis dari ribuan karya yang mengikuti lomba.

“Kami tidak menyangka sama sekali, bisa menjadi finalis saja sudah sangat senang. Di KIR kami juga baru sejak kedatangan guru pembimbing kami Bu Harti sekitar setahun lalu. Dari situ kami sangat bersemangat untuk mulai membuat programming dan juga desain,”tambahnya.

Ketiga siswa SMK tersebut kemudian berbagai tugas tentang konsep yang mereka buat terkait program dan desain. Dari karya yang dianggap nekat karena persiapan yang kurang itu, akhirnya mereka diminta LIPI mewakili Indonesia di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEIY) 2012 di Bangkok Thailand dan berhasil meraih penghargaan Spesial Award.

Ketika itu, Nur hanya berangkat sendiri ke Bangkok mewakili timnya dengan ditemani guru pembimbingnya. Nur berencana akan tetap mengembangkan karya mereka agar bisa digunakan pada ponsel dengan aplikasi java sehingga semakin banyak ponsel yang bisa membuka permainan ini.

“Kami bangga karena di Bangkok juga banyak yang langsung meminta aplikasi ini, apalagi sudah menggunakan bahasa Inggris jadi lebih mendunia,”ujarnya.

Selamat ya, Nur!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com