Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, jika pada 2011 jumlah pemudik yang naik kendaraan pribadi 4.956.730 orang, pada tahun ini diperkirakan mencapai 5.934.586 orang. Dari jumlah pengguna kendaraan pribadi tersebut, yang naik mobil pribadi diperkirakan sebanyak 4,401.246 jiwa, sedangkan yang naik sepeda motor sebanyak 1.533.340 jiwa.
”Jumlah pengguna sepeda motor meningkat jauh jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 1.199.867 jiwa,” papar Pristono, Minggu (22/7).
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, akhir pekan lalu, juga mengimbau warga Jakarta agar tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik Lebaran. ”Mudik dengan motor memang murah dan cepat. Namun, faktor keamanan kurang terjamin karena pengendara motor lebih cepat merasa lelah untuk jarak tempuh yang jauh,” kata Fauzi.
Selain itu, pengendara motor cenderung untuk mengangkut beban dalam jumlah yang melebihi kapasitas. Hal itu akan mengganggu daya tahan dan konsentrasi pengendara motor. Akibatnya angka kecelakaan pemudik sepeda motor tinggi.
Menurut Fauzi, pemudik sebaiknya merencanakan perjalanannya terlebih dulu. Pemudik bisa memaketkan motornya terlebih dahulu ke kampung halaman, baru setelah itu pemudik menggunakan kereta api atau bus antarkota antarprovinsi.
Dengan demikian keselamatan pemudik lebih terjamin, dan pemudik bisa memanfaatkan motor sebagai sarana transportasi selama di kampung halaman.
Sementara itu mudik bareng AHM akan digelar pada 15 Agustus dengan tujuan Semarang dan Yogyakarta. Setiap tujuan, kendaraan yang dioperasikan akan mengangkut 550 motor dan 1.100 orang. Motor diangkut dengan truk, sedangkan orang diangkut dengan bus. Untuk pendaftaran, akan ditunjuk tujuh tempat layanan purnajual, dan peserta membayar Rp 50.000, ber-KTP DKI, SIM, dan STNK motor Honda.
Pristono juga mengingatkan pemudik sepeda motor bahwa jumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sangat mencukupi.