Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasir: Hidayat Kurang Sosialisasi

Kompas.com - 12/07/2012, 21:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rendahnya dukungan untuk calon gubernur Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 dinilai akibat kurangnya sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat Jakarta.

Berbeda dengan dua pasangan teratas, yakni Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, yang jauh lebih sering dipublikasikan.

"Tiga bulan bukan waktu yang lama, sementara incumbent (Foke) sudah hampir lima tahun (terpublikasi). Jokowi meskipun di Solo, berita-beritanya juga sudah jadi berita nasional. Jadi ada faktor di mana figurnya belum begitu dikenal di masyarakat luas," kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2012).

Seperti diberitakan, hasil penghitungan cepat beberapa lembaga menunjukkan pasangan Jokowi-Ahok mendapat suara terbanyak. Hasil prediksi hitung cepat Kompas menunjukkan, Jokowi-Ahok mendapat 42,6 persen suara.

Posisi kedua ditempati Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang meraih suara 34,4 persen. Disusul Hidayat-Didik 11,4 persen, Faisal Basri-Biem Benjamin 5,07 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 4,74 persen, dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria 1,88 persen.

Faktor lain penyebab turunnya perolehan suara Hidayat, menurut Nasir, akibat banyak berpalingnya simpatisan PKS ke pasangan lain akibat berbagai faktor, seperti politik uang dan kampanye hitam. Faktor lainnya, Hidayat tidak lagi menjadi ikon PKS saat ini.

"Pak Adang Daradjatun dulu waktu maju Pilkada 2007 agak cepat keputusannya (ditunjuk). Ketika diperkenalkan minim sekali elektabilitasnya. Tapi terus disosialisasikan kemudian besar elektabilitasnya. Tapi memang situasi sudah berbeda. Tahun 2012 seperti ini, banyak hal-hal dulu yang jadi ikon PKS tentu sekarang sudah ada ikon baru lagi," ucapnya.

Apakah kader solid di lapangan? "Kader masih solid. Saya lihat sendiri kader bergerak. Dari segi biaya kami gotong royong, tapi minim memang. Masa-masa tenang kita juga bekerja. Tapi logika kita belum tentu sama dengan logika masyarakat," jawab Wakil Ketua Komisi III itu.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya akan mengevaluasi hasil pilkada itu lantaran masih dibawah perolehan suara Adang-Dhani yang mencapai 42 persen dan suara PKS di Pemilu Legislatif 2009 sekitar 18 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com