Kubu Jokowi Janji Perjuangkan Warga yang Tak Terdaftar di DPT

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu pasangan calon gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok berjanji akan memperjuangkan hak pilih masyarakat yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (sehingga mereka dapat memberikan hak suaranya dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 20 September mendatang. Karena tidak terdaftar, banyak warga Jakarta yang tidak bisa mencoblos.

"Percayalah Jokowi dan Ahok akan memperjuangkan mereka yang tidak dapat memilih pada putaran pertama, agar bisa memilih diputaran kedua nanti," ungkap juru kampanye pasangan Jokowi-Ahok, Dewi Aryani, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis(12/7/2012).

Dewi yang juga anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan menyayangkan masih banyaknya warga Jakarta yang tidak masuk dalam DPT.  "Sayang sekali ketulusan rakyat dicederai oleh banyaknya warga DKI yang tidak bisa memilih," tutur anggota Komisi VII itu.

Kisruh DPT memang mewarnai pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta kemarin. Sejumlah warga tidak terdaftar dalam DPT. Di Meruya, mantan Ketua RT dua periode 2006-2009, Joseph Maruli Batubara (49), tidak masuk dalam DPT. Di tanah Merah, Jakarta Pusat, puluhan warga "digolputkan" alias tidak terdaftar.

Bahkan, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo juga mengalami nasib serupa, tak terdaftar. Tjahjo mengaku, dalam keluarganya, hanya ia yang tidak terdaftar di DPT. Adapun seluruh anggota keluarga hingga supirnya tercatat di tempat pemungutan suara (TPS) 22 Kalibata, Jakarta Selatan. Padahal, Tjahjo memiliki KTP Jakarta. Bahkan, dia juga diundang ketika pencatatan KTP elektronik di Kelurahan.