Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Keluhkan Harga Tiket Kapal Melonjak

Kompas.com - 11/07/2012, 17:12 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Tiket kapal penyeberangan dari Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menuju beberapa kepulauan di Sumenep, naik dua kali lipat dari harga biasanya. Kenaikan harga tiket disebabkan tidak adanya kapal yang mengangkut penumpang ke pulau Kangean dan Pulau Sapeken selama sebulan lebih.

Baru hari ini, Rabu (11/7/2012) ada satu kapal yang bisa mengangkut penumpang menuju kepulauan. Jika hari-hari biasanya, harga tiket penyeberangan tujuan Sapeken hanya Rp 38 ribu, sekarang melonjak menjadi Rp 87 ribu per orang. Kenaikan harga tiket ini dikeluahkan penumpang yang hendak menggunakan jasa penyeberangan. Khairullah, salah seorang penumpang tujuan Kangean mengaku terpaksa membeli tiket tersebut meskipun harganya naik dua kali lipat. "Saya sudah sepuluh hari berada di Sumenep, dan banyak pekerjaan di rumah yang harus dikerjakan," terangnya,

Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Laut, Dinas Perhubungan Sumenep, Hargoto, membantah terjadinya kenaikan harga tiket kapal. Menurutnya, tiket seharga Rp 87 ribu untuk kapal Dharma Bahari Sumekar yang merupakan angkutan reguler. "Kapal itu tidak seperti kapal Perintis yang harganya lebih murah dari kapal reguler. Jadi tidak ada kenaikan harga tiket," terangnya.

Ditambahkan Hargoto, harga tiket kapal Perintis lebih murah karena sebagian disubsidi oleh pemerintah daerah. Pemkab Sumenep sendiri tahun ini akan menambah subsidi untuk biaya penyeberangan warga kepulauan.

Wakil Bupati Sumenep, Sungkono Sidik menjelaskan, subsidi yang disediakan untuk penumpang jurusan Kangean dan Sapeken sebesar Rp 25 juta. "Selain angkutan kedua pulau tersebut, angkutan ke pulau Masalembu juga akan disubsidi dari anggaran tersebut," ungkapnya.

Subsidi ini, tambah Sungkono, sudah mendapat persetujuan dari DPRD Sumenep. Sementara untuk pembelian kapal khusus melayani penyeberangan laut menuju kepulauan, pihaknya terus berupaya untuk merealisasikannya. Hanya saja anggarannya masih terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com