Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapindo Masih Bakal Jadi Sandungan Ical Menuju RI 1

Kompas.com - 08/07/2012, 16:21 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie telah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden pada Pemilu 2014, serta mulai melakukan sosialisasi dan membangun simpati, elektabilitasnya diperkirakan belum akan melambung.

Tak terlihat pula kekuatan afeksi positif terhadap dirinya. Kasus luapan lumpur Lapindo ditengarai menjadi batu sandungan Ical menuju ajang perebutan kursi presiden.

Hal ini berdasarkan hasil temuan survei nasional "Tantangan Calon Presiden Populer" yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap 1.230 responden di seluruh Indonesia pada 20-30 Juni 2012. Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan sekitar 3 persen.

Pada survei tersebut, sebanyak 80 responden mengaku mengetahui bencana luapan lumpur Lapindo. Sebanyak 65,9 persen responden yang mengaku tahu mengatakan, penyebab luapan lumpur Lapindo adalah akibat pengeboran.

Lebih lanjut, 43,7 persen responden tersebut juga mengatakan, pemilik Lapindo adalah keluarga Ical. Sebanyak 89,4 persen responden mengatakan bahwa keluarga Ical harus bertanggung jawab atas luapan yang melanda wilayah Porong dan sekitarnya.

"Sebanyak 83,9 persen mengatakan, keluarga Bakrie belum memenuhi tanggung jawab tersebut. Hanya 11,8 persen yang mengatakan bahwa keluarga Bakrie telah memenuhi tanggung jawabnya. Sementara itu, 4,7 responden mengaku tidak tahu," demikian salah satu petikan hasil survei tersebut.

Sebanyak 43,2 persen responden itu berpendapat, keluarga Ical tak memiliki niat baik untuk menyelesaikannya. Sementara itu, 37,8 mengatakan bahwa keluarga Bakrie memiliki niat baik untuk menyelesaikannya, dan 19 persen responden menjawab tidak tahu.

Menurut peneliti SMRC Grace Natalie, kontender Ical pada ajang perebutan pemilu presiden 2014 dapat mengambil keuntungan dari opini negatif tentang Ical dalam hubungannya dengan masalah Lapindo.

Berdasarkan survei tersebut, tingkat popularitas Ical mencapai 70,1 persen. Namun, hanya 4,4 persen saja yang mengatakan akan memilih Ical jika pemilu presiden dilakukan hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com