Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alex Noerdin: Tiga Tahun Bisa "Menyulap" Kota Bandar Jakarta

Kompas.com - 30/06/2012, 03:00 WIB

Bersemangat dan penuh perhitungan, itulah kesan selintas yang tertangkap dari Alex Noerdin (62) setelah berbincang sejam lebih dengannya, beberapa pekan lalu. Pria kelahiran Palembang itu juga terlihat sebagai pemimpin bernyali besar. Dengan yakin, dia menyatakan mampu membenahi Jakarta dalam waktu tiga tahun. Dia bahkan menyatakan akan mundur jika tidak mampu mewujudkannya. Ratih P Sudarsono dan Sutta Dharmasaputra

Sepintas, apa yang dilontarkannya itu terasa tidak masuk akal. Namun, keberhasilan menyulap kawasan berawa di Jakabaring, Palembang, seluas 320 hektar menjadi kompleks olahraga bertaraf internasional untuk kegiatan SEA Games 2011 lalu yang berjalan sukses membuktikan apa yang diucapkannya itu bukan slogan semata.

Kagum atas kemampuannya yang luar biasa itu, bahkan banyak pihak sempat menjuluki Alex sebagai Bandung Bondowoso, tokoh dalam legenda Roro Jonggrang yang bisa menegakkan beratus-ratus candi dalam tempo semalam.

Menurut Alex, apa yang dilakukannya itu bukan spekulasi, melainkan justru diputuskan dengan perhitungan yang sangat matang dan sikap berani mengambil risiko. ”Itu memang tidak mudah. Siang malam harus turun, sampai kulit gosong,” kenang Alex dalam perbincangan beberapa waktu lalu di markas pemenangannya di Jalan Proklamasi, Jakarta.

Ironisnya, hajatan SEA Games 2011 itu juga yang kini seakan menjadi ”kerikil” dalam pertarungannya pada Pilkada DKI. Alex pun merasa dia diperlakukan tidak adil oleh kasus ini.

”Kan saya disebut-sebut Gubernur Sumsel terima 2,5 persen. Laknatlah mereka yang menyangka saya melakukan hal itu,” tegasnya.

Alex menegaskan bahwa dia sama sekali tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan orang yang menudingnya itu. Dia juga tidak pernah meminta dan tidak pernah diberi itu.

”Orang memang tidak fair. Tapi, saya ini berjalan Lillahi ta’ala. Kalau saya terlibat korupsi, tidak mungkin saya berani maju di pilkada,” ujarnya. Ia juga menegaskan tidak mungkin mau mempertaruhkan nama besar keluarganya.

Jakarta Kota Bandar

Gubernur Sumatera Selatan ini mengaku, memang sebelumnya dia tak terpikir untuk ikut Pilkada DKI Jakarta. Namun, ketika para sesepuh Partai Golkar memintanya, dia mempertimbangkannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com