Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko "Saweran" KPK Pun Dibuka...

Kompas.com - 29/06/2012, 14:22 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Demi menggalang dana untuk pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi, "Koalisi Koin untuk KPK" menggelar posko di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Posko seadanya itu tampak dijaga tiga anggota koalisi.

Terdapat sebuah meja panjang yang dilengkapi spanduk dan poster bertuliskan dukungan pemberantasan tindak pidana korupsi. Di atas meja, terlihat sebuah kotak dibungkus kertas coklat bertuliskan "Saweran KPK". Ada pula sebuah toples beling yang terlihat menampung uang pecahan lima puluh ribuan, sertus ribuan, dan sebuah cek senilai Rp 5 juta.

Koordinator Posko Saweran KPK, Ilian Deta Artasari, mengatakan bahwa posko tersebut baru dibuka untuk mempermudah masyarakat yang ingin menyumbang. "Ini diputuskan di hari ketiga, kita buka posko di depan KPK. Kami tidak melakukan penggalangan dana di jalan-jalan, di lampu merah, tetapi kami juga sangat menghargai teman-teman yang melakukannya dan berharap semuanya juga bisa transparan dan akuntabel," kata Ilian.

Menurutnya, posko ini baru dibuka tadi pagi. Posko akan tutup pada pukul 15.00, lalu koalisi menghitung jumlah uang yang terkumpul. Untuk menjaga transparansi, lanjutnya, nilai uang akan dilaporkan ke publik setiap pukul 15.00 melalui situs jejaring sosial Twitter dengan akun @sawerankpk.

Selain membentuk posko, koalisi juga melakukan "jemput bola" dengan menghubungi komunitas-komunitas dan jaringan-jaringan ICW, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. "Penggalangan dana ini bukan hanya masalah nominal semata, bukan hanya soal gedung, melainkan juga menunjukkan partisipasi publik yang masih menginginkan KPK terus memberantas korupsi dan tidak rela bahwa KPK dibubarkan," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Gedung KPK, sejumlah tokoh masyarakat ikut menyumbang melalui posko. Mereka antara lain mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris; sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tamagola; dan aktivis Fadjroel Rachman. Tidak hanya itu, sumbangan untuk gedung KPK juga mengalir dari siswa Sekolah Darurat Kartini yang berlokasi di Jalan Lodan, Ancol, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com