Ketika Jokowi Berkoalisi dengan Hidayat...

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid dan Joko Widodo, akhirnya sepakat bergabung sebagai satu tim. Koalisi ini terbentuk bukan untuk kepentingan politik dalam momen Pilkada DKI Jakarta, melainkan untuk meramaikan acara kuis dalam tayangan digital Kompas di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (27/6/2012).

Dalam kuis "Versus" yang dipandu Helmy Yahya itu, Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi tertinggal dalam perolehan angka. Ia pun harus memilih bergabung dengan peserta lain karena tertinggal dalam pengumpulan poin. Jumlah poin Jokowi hanya 320, sedangkan Hidayat sudah mencapai 470 poin.

Untuk bisa menyelesaikan empat babak, Wali Kota Solo ini akhirnya memilih untuk merapat ke tokoh sedaerahnya, Hidayat Nur Wahid. "Kita berkoalisi untuk beresin Jakarta," kata Hidayat kepada Jokowi yang langsung disambut gelak tawa dan tepuk tangan penonton yang terdiri dari pendukung dari kedua cagub.

Menanggapi "koalisi" Hidayat-Jokowi, Helmy Yahya menilai keduanya merupakan kombinasi yang sangat cocok. "Luar biasa. Keduanya saling melengkapi," komentar Helmy.

Dalam kuis tersebut, para peserta mendapat pertanyaan seputar sejarah dan pengetahuan umum. Penghadiran calon gubernur DKI Jakarta sebagai peserta dinilai positif oleh Hidayat. Menurutnya, program tersebut merupakan media untuk memperkenalkan calon serta programnya kepada masyarakat dengan cara yang mendidik.

"Acara ini sangat bermanfaat. Pertanyaan-pertanyaannya sangat bermutu. Cara yang unik untuk mengenalkan calon pemimpin Jakarta. Santai tapi tidak kehilangan substansinya," ujar Hidayat.

Dalam kuis tersebut, pemandu acara juga memperkenalkan profil kedua cagub. Para cagub juga diberi waktu untuk menyampaikan visi, misi, dan programnya masing-masing jika terpilih menjadi gubernur.