JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari ke dua masa kampanye Pilkada DKI 2012, pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini mengeluhkan deklarasi kampanye damai. Pasalnya belum sampai 12 jam penandatanganan deklarasi damai dua hari yang lalu, salah satu kadernya mendapat ancaman teror.
"Salah satu kader kami pada Sabtu dini hari rumahnya telah dilempar bom molotov dan ban mobilnya rusak, Dimana kedamaian?" jelas Hidayat dalam kampanye terbuka, di GOR Serba Guna Lokasari, Jalan Mangga Besar V, Kecamatan Taman Sari, Kelurahan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (25/6/2012).
Hidayat mengatakan, seharusnya KPUD benar-benar merealisasikan deklarasi kampanye damai. Menurutnya realita di lapangan tidak sesuai dengan apa yang dideklarasikan KPUD. "Mengapa kader kami yang selalu diteror, tolong jangan fitnah, kami tidak akan membalas dendam," ujarnya.
Sementara itu disela kampanyenya, Hidyat mengatakan, selama kampanye pihaknya akan terus berkomitmen dengan anti politik uang. Menurut Didik, kampanye yang bersih dari politik uang dan damai adalah amanat untuk membangun Jakarta yang lebih baik.
"Jangan hanya hukuman diberikan kepada yang memberi, tapi juga yang menerima. Pasalnya banyak warga sering memprovokatori jika tidak diberi uang, warga tidak mencoblos. Oleh karenannya kedua pihak, baik yang menerima atau memberi harus diproses," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.