Hidayat: Mengatasi Kemacetan Jadi Prioritas Utama

JAKARTA, KOMPAS.com -- Siapapun pemimpin Jakarta, akan menghadapi masalah kemacetan lalu lintas. Itu sebabnya, menyelesaikan kemacetan ini akan menjadi prioritas Hidayat Nur Wahid, jika terpilih menjadi gubernur yang memimpin Jakarta pada periode mendatang.

"Kemacetan saat ini seolah menjadi bagian tak terpisahkan dengan problematika Jakarta. Setiap hari kemacetan menjadi pemandangan yang akrab menghiasi setiap sudut jalanan di Jakarta. Dengan peliknya masalah kemacetan tersebut tak salah jika masyarakat sangat berharap gubernur yang akan datang benar-benar memiliki komitmen untuk mengatasinya," tutur Hidayat di Jakarta, Senin (18/6/2012).

Calon gubernur DKI Jakarta 2012-2017 yang diusung Partai Keadilan Sejahtera itu menyampaikan bahwa penyelesaian masalah kemacetan menjadi prioritas utama dalam visinya menuju DKI-1.

"Mengatasi macet memang bukan persoalan sederhana. Jakarta bukan hanya domain gubernur, tapi juga diperlukan koordinasi dengan pemerintah pusat," ujar Hidayat.

Hidayat menjelaskan, bila dari 1,3 juta lebih mobil dan sepeda motor yang ada di Jakarta dapat dikurangi setengah saja, maka itu akan sangat membantu mengurangi kemacetan. Ia mengatakan, salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan optimalisasi transportasi umum, seperti bus Transjakarta dan Kereta Api.

"Kita akan optimalkan kenyamanan angkutan masal yang ada, seperti Transjakarta dan kereta api. Dengan demikian, masyarakat mau beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke pemanfaatan fasilitas angkutan masal. Bila ingin membawa mobil, mobilnya bisa parkir di stasiun," katanya.

Persoalan lain yang seringkali memicu macet, kata mantan ketua MPR ini, adalah semrawutnya penataan angkutan umum dan parkir kendaraan yang sembarangan. Hal tersebut juga harus menjadi perhatian.

Masalah kendaraan di Jakarta, menurut Hidayat bukan hanya persoalan macet, tapi juga lingkungan. "Ke depan, penting dilakukan pengetatan izin kendaraan. Mobil ataupun sepeda motor yang tidak lulus uji emisi dengan terpaksa harus ditertibkan," tegasnya.