Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pelarian Neneng

Kompas.com - 14/06/2012, 04:51 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya menangkap buron kasus dugaan korupsi pengadaan pembangkit listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Neneng Sri Wahyuni, Rabu (13/6). Kabur ke Malay- sia, pelarian Neneng berakhir di rumahnya di Pejaten, Jakarta Selatan.

Istri mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ini ditangkap petugas KPK pukul 15.30. Setelah menjalankan shalat ashar, petugas KPK membawanya ke kantor KPK di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.

Penangkapan Neneng berawal dari informasi yang diterima KPK sejak Selasa. Informasi itu menyebutkan, Neneng berada di Batam pada Selasa malam dan hendak menuju Jakarta. KPK pun segera menyiapkan penangkapan Neneng di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

”Informasi yang masuk kepada KPK menyatakan bahwa Neneng kemarin malam dari KL (Kuala Lumpur) overnight (menginap) Batam dan kemudian pergi ke (Bandara) Soekarno-Hatta. Tim KPK kemudian merencanakan operasi tangkap tangan di Bandara Soekarno- Hatta,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Kabar yang diterima KPK menginformasikan, dari Batam, Neneng hendak menggunakan pesawat Garuda menuju Jakarta. Tim pun menunggu di terminal kedatangan pesawat Garuda. Namun, rupanya informasi itu tidak akurat. Neneng berhasil mengelabui petugas KPK yang berada di Bandara Soekarno-Hatta.

Tak berlangsung lama, KPK akhirnya mendapati Neneng menggunakan pesawat lain. Menurut Bambang, Neneng tak menggunakan nama asli saat menggunakan pesawat dari Batam ke Jakarta sehingga KPK sempat kesulitan.

Berbekal informasi yang sudah dimiliki KPK bahwa Neneng dikawal warga negara Malaysia, petugas KPK mengecek identitas mereka. Diperoleh keterangan, warga Malaysia itu menggunakan pesawat Citilink dari Batam. ”Karena perbedaan informasi ini, tim dari KPK ketika ingin mencegat yang bersangkutan di Cengkareng meleset,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas.

Namun, tak terlalu lama, petugas KPK berhasil membuntuti Neneng yang menggunakan taksi dari Bandara Soekarno-Hatta. Petugas KPK juga sempat mengintai Neneng yang mampir makan siang di Kemang, Jakarta Selatan, tak jauh dari rumahnya di Pejaten.

Dari Kemang, ia menumpang taksi menuju rumah. Setelah taksi keluar dari rumah, petugas KPK mencegat dan bertanya kepada sopir itu siapa yang diantar. Sopir taksi mengatakan ada dua perempuan yang naik. Petugas KPK pun masuk ke dalam rumah dan mendapati Neneng tengah shalat ashar.

Sukarela

Salah satu pengacara Nazaruddin, Hotman Paris Hutapea, mengatakan, tak mungkin KPK menangkap Neneng. Menurut Hotman, Neneng sukarela pulang ke rumahnya. ”Logika saja. Mana ada buron pulang ke rumahnya sendiri. Neneng dengan sukarela menyerahkan diri kepada KPK, kok,” kata Hotman.

Hanya saja Hotman tak bisa menjelaskan mengapa Neneng tak menggunakan identitas asli saat menggunakan pesawat dari Batam. Hotman pun mengaku tak tahu bagaimana Neneng bisa masuk ke Indonesia dari Malaysia karena paspornya telah dicabut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Ketua KPK Abraham Samad menegaskan, klaim pengacara Nazaruddin bahwa Neneng menyerahkan diri tidak benar. ”Saya ingin tegaskan kembali, tersangka Neneng ditangkap. Ini harus diluruskan,” katanya.

Menurut Bambang, Neneng diduga mendapat bantuan dari dua warga Malaysia, yaitu Mohammad Hasan bin Khusi dan Azmi bin Muhammad Yusof.

Salah satu dari warga Malaysia itu ditangkap di kawasan Senen. Seorang lagi ditangkap saat hendak menuju Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.

”Diduga, dia hendak menemui Nazaruddin di LP Cipinang,” kata Bambang. KPK juga menangkap seorang perempuan yang diduga ikut membantu Neneng selama pelarian. Keduanya kini diperiksa intensif. Bambang memastikan, Neneng akan ditahan di salah satu rumah tahanan KPK di lantai dasar gedung. (BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com