Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Kaji Pecat Wakil Bupati Luwu

Kompas.com - 12/06/2012, 05:31 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat mengkaji pemecatan Wakil Bupati Luwu, Sulawesi Selatan, Syukur Bijak sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Luwu. Hingga Senin (11/6), Syukur masih ditahan di Kepolisian Resor Kota Besar Makassar karena diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.

”Kalau polisi sudah menetapkannya sebagai tersangka, ketentuan kode etik partai pasti berlaku. Ia diberhentikan dari pengurus partai,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Denny Kailimang, di Jakarta, kemarin.

Denny memastikan, DPP Partai Demokrat sudah mengetahui penangkapan Syukur terkait kasus narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulsel sudah diminta untuk mengikuti kasus itu dan melakukan pendampingan jika memang diperlukan.

Sabtu malam, Satuan Narkoba Polrestabes Makassar menangkap Syukur Bijak dan enam rekannya di rumah di Jalan Elok II, Perumahan Vila Mutiara, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Wakil Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Makassar Komisaris Anwar Danu, Senin, menjelaskan, dalam penggerebekan itu ditemukan satu set alat pengisap sabu dan satu plastik tempat menyimpan sabu yang sudah kosong.

Polisi membawa pelaku ke Polrestabes untuk diperiksa dan menjalani tes urine. Polisi menahan mereka selama 3 x 24 jam sambil menunggu hasil tes urine dari Pusat Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan dan Barat. Hasil tes urine itu paling cepat diketahui Rabu lusa.

Anwar membenarkan jika salah satu yang ditangkap itu adalah Syukur Bijak. Saat digerebek, Syukur tengah menonton televisi bersama AN, EN, AK, SY, JE, dan OL selaku pemilik rumah. ”Kami tengah mendalami apakah Wakil Bupati Luwu itu ikut menggunakan sabu atau hanya sedang bertamu ke rumah OL,” ujarnya.

Menurut Anwar, polisi mengintai rumah OL dalam dua minggu terakhir. Polrestabes Makassar menerima banyak pengaduan dari warga sekitar yang mencurigai adanya aktivitas penggunaan narkoba di rumah OL.

Elnita Syukur, istri Wakil Bupati Luwu, mengatakan, suaminya terpukul dengan penahanan itu. ”Suami saya shock. Ia mengaku tidak pernah memakai narkoba. Saya berharap hasil tes urine segera keluar untuk membuktikan Bapak (Syukur Bijak) tak bersalah,” katanya saat membesuk suami di Polrestabes Makassar. Namun, Elnita tak menjelaskan alasan keberadaan suaminya di rumah OL malam itu.

Kepala Polda Sulselbar Inspektur Jenderal Mudji Waluyo menegaskan, polisi akan mengusut kasus yang melibatkan pejabat publik itu secara terbuka. Hasil tes urine menjadi kunci menuntaskan perkara itu sebab dalam penggerebekan polisi tidak menemukan barang bukti sabu.

”Bukti kami tak cukup kuat,” kata Mudji. (riz/tra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com