Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Temukan Longsoran di Hambalang

Kompas.com - 30/05/2012, 01:52 WIB

Jakarta, Kompas - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyambangi lokasi proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dua pekan lalu, menemukan sejumlah longsoran di lokasi proyek.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Selasa (29/5).

”Jadi, tim KPK ke Hambalang dua pekan lalu, bukan kemarin (Senin), dalam rangka melihat progres pembangunan. Memang waktu itu tim KPK menemukan ada longsoran-longsoran,” ujar Johan.

KPK sendiri tidak terpengaruh dengan amblesnya proyek Hambalang terkait penyelidikan kasus korupsi proyek senilai Rp 1,5 triliun itu. Bahkan, menurut Johan, bahan investigasi terkait amblesnya sejumlah bangunan di Hambalang bisa menjadi bahan untuk proses penyelidikan.

Dalam penyelidikan kasus ini, KPK telah meminta keterangan lebih dari 50 orang. Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng telah diperiksa pada 24 Mei, selama sekitar 10 jam. Menteri yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat ini dicecar soal penganggaran proyek itu.

”Saya berikan keterangan kepada KPK terutama soal pembangunan proyek Hambalang serta penganggarannya,” kata Andi seusai diperiksa sekitar pukul 19.15. Andi tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.15 dan keluar 10 jam kemudian.

Andi membantah tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menyebutnya menerima uang Rp 20 miliar dari proyek Hambalang. ”Tidak benar,” katanya.

Rabu (23/5), seusai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Angelina Sondakh dalam kasus korupsi pembahasan anggaran di Kemenpora dan Kementerian Pendidikan Nasional, Nazaruddin menuding Andi menerima uang Rp 20 miliar terkait proyek Hambalang. Nazaruddin menuding Andi menerima uang dari PT Adhi Karya melalui adiknya, Choel Mallarangeng.

Nazaruddin juga menuding PT Adhi Karya, penggarap proyek Hambalang, mengalirkan uang yang digunakan untuk pemenangan Anas Urbaningrum dalam kongres Partai Demokrat di Bandung. Namun, Anas membantah tudingan Nazaruddin.

Selain Andi, KPK juga telah memeriksa Dirut PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso dan mantan Komisaris PT Dutasari Athiyyah Laila. Athiyyah adalah istri Anas Urbaningrum.

Pihak lain yang telah diperiksa adalah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi, dan Manajer Pemasaran PT DGI Mohammad El Idris.

KPK juga memeriksa Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto serta anggota Komisi II DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono. Mulyono seusai diperiksa mengaku dimintai tolong Anas untuk mengurus tanah Hambalang. (RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com